JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Aan Suhanan, memaparkan seriusnya dampak kendaraan lebih dimensi dan lebih muatan atau ODOL.
Berdasarkan data, Aan mengatakan bahwa angkutan barang over dimension over load merupakan kontributor kedua tertinggi penyebab kecelakaan di jalan setelah sepeda motor. Persentasenya berkisar 10–12 persen dari total kecelakaan yang terjadi.
“Ini sangat luar biasa dampak dari kendaraan over dimension over load terhadap keselamatan. Belum lagi dampak fatalitas korban yang meninggal, jadi ini sangat memprihatinkan,” ucap Aan dalam Focus Group Discussion (FGD) Rencana Aksi Nasional Penanganan Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/10/2025).
Baca juga: Fitur Canggih Ini Bantu Cegah Kecelakaan Akibat Salah Injak Pedal Gas
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Aan SuhananTidak hanya berdampak pada keselamatan, menurutnya, kendaraan lebih dimensi dan lebih muatan juga merusak infrastruktur jalan yang dibangun dengan anggaran negara, memperpendek usia kendaraan, serta menyebabkan kemacetan dan polusi.
Menanggapi hal ini, Aan menyatakan bahwa komitmen bersama menjadi hal penting dalam mewujudkan Nol Kendaraan Lebih Dimensi dan Lebih Muatan.
Karena itu, Aan mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait untuk bersama-sama merealisasikan program Zero ODOL pada 2027.
Baca juga: Kemenhub Bentuk Tim Kecil Percepatan Penanganan Truk ODOL
Ilustrasi truk ODOL“Saya ingin mengajak kita semua, termasuk teman-teman dari asosiasi transporter, pengusaha logistik, maupun pengemudi, untuk berkomitmen merealisasikan Zero ODOL 2027. Ini tidak bisa ditunda lagi, sesuai arahan Bapak Presiden, karena dampaknya luar biasa, terutama terhadap keselamatan,” ujar Aan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang