JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Aan Suhanan, menegaskan kembali komitmen pemerintah untuk menuntaskan persoalan kendaraan over dimension over load (ODOL) di Indonesia.
Aan menekankan bahwa kendaraan ODOL bukan hanya masalah teknis, melainkan juga ancaman serius terhadap keselamatan lalu lintas.
“Saya ingin mengajak kita semua, termasuk teman-teman dari asosiasi transporter, pengusaha logistik, ataupun pengemudi, untuk berkomitmen merealisasikan zero kendaraan over dimension over load di tahun 2027,” ujar Aan, dikutip dari keterangan resmi, Minggu (26/10/2025).
Baca juga: Kenapa Indonesia Pakai Setir Kanan: Sejarah dan Alasan di Baliknya
Razia truk ODOL yang dilakukan di Jalan Tol Lampung, Jumat (26/9/2025).“Ini tidak bisa ditunda lagi, sesuai arahan bapak Presiden, karena dampaknya luar biasa, terutama untuk keselamatan,” kata dia.
Berdasarkan data yang dihimpun Kemenhub, angkutan barang ODOL menjadi kontributor kedua tertinggi penyebab kecelakaan di jalan setelah sepeda motor, dengan persentase mencapai 10–12 persen dari total kecelakaan yang terjadi.
"Ini sangat luar biasa dampak dari kendaraan over dimension over load terhadap keselamatan. Belum lagi dampak fatalitas korban yang meninggal, jadi ini sangat memprihatinkan," ucap Aan.
Baca juga: Info Harga Yamaha Nmax Bekas Generasi Pertama
Razia Truk ODOL di Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT)Selain berisiko bagi keselamatan, kendaraan ODOL juga berdampak luas terhadap kualitas infrastruktur dan lingkungan.
Muatan berlebih mempercepat kerusakan jalan yang dibangun dengan anggaran negara, memperpendek usia kendaraan, serta meningkatkan potensi kemacetan dan polusi.
Untuk itu, Aan menegaskan pentingnya komitmen dan sinergi lintas sektor. Dari pemerintah pusat dan daerah, pelaku usaha logistik, hingga para pengemudi, guna mencapai target Zero ODOL 2027.
Dengan langkah ini, Kemenhub berharap ekosistem logistik nasional dapat tumbuh lebih tertib, efisien, dan aman bagi semua pengguna jalan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang