Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Gundul dan Kurang Tekanan Udara Bisa Tingkatkan Risiko Kecelakaan di Musim Hujan

Kompas.com - 27/10/2025, 19:01 WIB
Muh. Ilham Nurul Karim,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Saat musim hujan tiba, kondisi jalan yang tergenang air menjadi tantangan tersendiri bagi pengendara.

Banyak kasus kecelakaan justru terjadi bukan karena jarak pandang terbatas, melainkan akibat hilangnya daya cengkeram ban pada permukaan jalan yang licin.

Baca juga: Mitigasi Bahaya Petir di Jalan Raya: Pengendara Motor Harus Paham Tanda-Tandanya

Faktor-faktor teknis seperti ban gundul dan tekanan udara yang tidak sesuai menjadi penyebab utama mobil mudah selip saat melintas di jalan basah.

Menurut Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), kondisi tersebut berisiko menimbulkan gejala aquaplaning atau kehilangan daya cengkeram ban terhadap aspal akibat adanya lapisan air di antara keduanya.

“Ketika ban sudah aus, tekanan angin kurang, atau pola tapak ban tidak sesuai, maka air di jalan tidak bisa dibuang dengan sempurna. Akibatnya, ban justru mengambang di atas air, kehilangan pijakan, dan mobil bisa selip,” ujarnya kepada Kompas.com, Senin (27/10/2025).

Sony menjelaskan, aquaplaning dapat terjadi dalam hitungan detik, terutama ketika kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi di jalan yang permukaannya tergenang. Kondisi ini membuat pengemudi kehilangan kendali karena ban tidak lagi menapak pada jalan, melainkan berputar di atas lapisan air.

Ban mobil botak bisa jadi salah satu penyebab aquaplaning.Nissan Ban mobil botak bisa jadi salah satu penyebab aquaplaning.

Ia menambahkan, tekanan angin yang tidak sesuai standar juga memperparah situasi. Ban yang kurang angin memiliki bidang kontak lebih lebar, sehingga daya tekan ke permukaan jalan menurun dan kemampuan menyalurkan air berkurang drastis.

“Tekanan ban yang terlalu rendah membuat air sulit terbuang, sementara kalau terlalu tinggi, justru area tapak yang menempel ke jalan jadi sempit. Dua-duanya sama-sama berisiko,” kata Sony.

Sebagai langkah pencegahan, Sony menyarankan pengemudi untuk rutin memeriksa kondisi ban, mulai dari kedalaman alur tapak hingga tekanan udara sesuai rekomendasi pabrikan. Selain itu, hindari mengemudi agresif dan jaga kecepatan ketika melintasi jalan yang basah atau tergenang.

Baca juga: Skema Cicilan Chery Tiggo Cross CSH, mulai Rp 6,6 Juta per Bulan

“Prinsipnya, saat hujan jangan terburu-buru. Jaga jarak aman, kurangi kecepatan, dan pastikan ban dalam kondisi prima agar risiko selip bisa diminimalkan,” katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau