TOKYO, KOMPAS.com - Menanggapi rencana pemerintah yang akan mewajibkan bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin dicampur etanol 10 persen (E10), PT Astra Daihatsu Motor (ADM) memastikan seluruh produknya tidak mengalami kendala untuk mengonsumsi bahan bakar tersebut.
Dalam kesempatan trip Japan Mobility Show (JMS) 2025 di Tokyo, Marketing Director and Corporate Communication Director PT ADM Sri Agung Handayani menjelaskan, semua produk Daihatsu yang dipasarkan di Indonesia aman menggunakan bensin dengan campuran etanol hingga 10 persen.
“Kami memiliki R&D, dan kami sudah menyiapkan kendaraan Daihatsu agar kompatibel terhadap etanol maksimal 10 persen,” ujar Agung kepada media di Osaka, Jepang, Rabu (29/10/2025).
Baca juga: Siap Dikirim dari Jepang, Rocky Hybrid Tetap Adaptasi Rasa Indonesia
Namun, Agung menegaskan, penggunaan etanol E10 pada produk Daihatsu di Indonesia harus tetap memenuhi syarat, yaitu standar oktan (RON) bahan bakar yang digunakan wajib sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Daihatsu Xenia ADS X GIIAS 2024Saat ditanya mengenai model yang kompatibel, Agung memastikan seluruh produk Daihatsu, baik model baru maupun lama, dapat menggunakan bensin dengan campuran etanol tersebut.
“Dengan catatan, penggunaan oktan harus sesuai dengan yang disarankan. Untuk produk lama seperti LCGC, itu juga masih oke menggunakan bensin dengan etanol 10 persen,” tambahnya.
Baca juga: Honda Tepis Isu Perlambatan EV Lewat Deretan Mobil Listrik di JMS 2025
Pertamax Green, bensin dengan campuran etanol 5 persenSebagai informasi, langkah pemerintah untuk mewajibkan campuran etanol 10 persen pada BBM jenis bensin dilakukan dalam upaya menghadirkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya menyebut, kebijakan tersebut telah mendapat persetujuan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Baca juga: Napak Tilas Perjalanan 100 Tahun Daihatsu di Humobility World
Daihatsu sigra 1.2 R Deluxe di GIIAS 2025“Konsumsi bensin kita masih sekitar 60 persen dari impor. Karena itu, ke depan kita akan mendorong implementasi E10,” kata Bahlil.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang