Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramli, Si "Profesor Jeruk Sambas" Menemukan Teknologi Panen 13 Kali dalam Setahun

Kompas.com - 30/04/2025, 05:27 WIB
Ferril Dennys

Penulis

KOMPAS.com - Ramli petani jeruk Desa Gapura, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat melahirkan teknologi Modifikasi Ramli Gapura (moraga) yang mampu membuat produktivitas dan kualitas jeruk di atas petani rata - rata. 

Dengan teknologi tersebut bisa berbuah berjenjang dan bisa 13 panen dalam setahun. Sedangkan untuk teknologi biasanya hanya 2-3 kali panen dalam setahun.

Ramli sebetulnya tidak memiliki latar pendidikan di bidang pertanian.

Pada 2018 lalu menjadi awal baginya untuk mengembangkan teknologi moraga tersebut.

Teknologi tersebut lahir atas kemampuannya mengamati dan melakukan uji coba di kebunnya. Untuk jenis jeruk yang dibudidayakan beragam mulai siam, madu dan madu susu.

Baca juga: Kisah Cucu, Istri yang Tertinggal Mobil di Rest Area Batang Saat Mudik Lebaran

Ramli menjelaskan kunci dari teknologi moraga yakni selain mulai dari bibit juga melakukan pemupukan secara rutin agar mutu buah yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.

Pola pemberian pupuk ini dilakukan agar kondisi tanaman sehat dan mampu tumbuh dengan baik, berbunga dan berbuah secara berkelanjutan.

"Penting juga mengatur masa panennya dengan pemangkasan terhadap pohon, sehingga dalam satu pohon tumbuh kembang buah jeruk berbeda dalam setiap tingkatan. Terdapat tujuh tingkat dalam satu pohon. Setiap tingkatan memiliki masa panen yang berbeda-beda pula. Pengaturan masa panen juga berkaitan dengan pasar dan harga," jelas dia seperti dikutip dari Antara, Rabu (30/4/2025).

Dari 170 batang yang ia tanam, kini bisa panen 70 kilogram per batang dalam setahun atau bisa mencapai 10 ton seluruhnya.

Dengan produktivitas yang tinggi dan kualitas buah yang terjamin dari teknologi dan ketelatenan tersebut, membuat ia dijuluki rekannya sebagai "profesor jeruk Sambas".

Hadirnya teknologi tersebut membuat angin segar bagi petani karena asa agar petani sejahtera bisa diwujudkan.

Hingga saat ini sudah sebanyak 85 petani jeruk yang tersebar di 67 desa di Kabupaten Sambas saat ini telah menerapkan teknologi moraga dalam meningkatkan produktivitas tanaman jeruk.

Petani yang ada dibina secara gratis dan hasil bisa ditampungnya dengan harga lebih tinggi di pasar.

Pada awalnya memang banyak yang tidak percaya akan teknologi tersebut, namun setelah mengikuti atau mempraktekkan teknologi yang ada di bawah bimbingnnya banyak petani secara ekonomi bangkit.

"Kita sudah ada pasar khusus dan diterima dengan harga tinggi. Jadi petani Moraga semua berhimpun dan kita siap tampung dengan harga yang jauh lebih tinggi. Saat ini permintaan dalam tiga hari bisa 165 ton. Daya mampu kami hanya masih 22 ton. Untuk itu lah kita merangkul petani lainnya untuk bergabung dengan kami menerapkan teknologi mogra," jelas dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau