Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Pabrik Es Batu di Nunukan Gelapkan Uang Rp 36 Juta untuk Mabuk dan Judol

Kompas.com - 08/06/2025, 15:58 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Andi Hartik

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Unit Reskrim Polsek Nunukan, Kalimantan Utara, mengamankan seorang karyawan pabrik es batu kristal bernama JL (26), warga Jalan Persemaian, Nunukan Barat.

Kasi Humas Polres Nunukan, Ipda Sunarwan menerangkan, JL dilaporkan pemilik pabrik es batu kristal, Amirin (40), warga Jalan Yos Sudarso, Nunukan, lantaran menggelapkan uang hasil penjualan es batu selama bulan Mei 2025.

"JL dipercaya untuk mengelola keuangan cold storage milik korban yang merupakan bosnya. Jumlah uang yang digelapkan dari hasil penjualan es batu kristal sekitar Rp 36 juta," ujarnya melalui pesan tertulis, Minggu (8/6/2025).

Baca juga: Lepaskan 3 Tembakan Peringatan, TNI AL di Nunukan Gagalkan Peredaran 444 Botol Miras Malaysia

Penangkapan JL berawal dari sebuah panggilan telepon dari Hengki, salah satu pekerja korban, yang menanyakan tagihan pembelian 18 tangki air bersih untuk bahan baku es batu kristal.

Korban kemudian menghubungi bagian keuangan, yakni JL untuk memperjelas masalah pembayaran air bersih.

Baca juga: Jemaah Haji Berusia 93 Tahun asal Nunukan Meninggal di Madinah, Kondisi Drop sejak Tiba di Tanah Suci

Beberapa kali melakukan panggilan, JL sama sekali tak merespons, hingga akhirnya korban pergi ke cold storage.

Korban langsung mengecek pembukuan untuk mengetahui laporan hasil penjualan es batu kristal selama Mei 2025.

"Korban tidak menemukan adanya pencatatan dan setoran Rp 36 juta dari JL. Saat ditanya, JL mengaku kalau uang tersebut telah habis digunakan untuk kebutuhan sehari hari," kata Sunarwan.

Tak terima dengan alasan JL, korban membawa kasus tersebut ke polisi.

Korban menerangkan, JL merupakan salah satu orang yang dia percaya untuk mengoperasikan mesin pembuatan es batu kristal.

JL juga dipercaya untuk bagian penjualan sampai keuangan.

Namun, bukannya rasa terima kasih yang diperoleh korban, kebaikannya dibalas dengan penggelapan uang hasil penjualan es batu kristal.

"Pengakuan JL, uangnya dihabiskan untuk foya-foya. Dia beli miras juga dipakai judi online (Judol)," kata Sunarwan.

Polisi langsung mengamankan JL dan menyita beberapa barang bukti, yakni 1 lembar nota pembelian air bersih, 1 unit HP Redmi warna hitam, dan 1 buku catatan pembayaran es batu kristal.

"JL kita jerat dengan Pasal 372 KUHP atau Pasal 374 KUHPidana," kata Sunarwan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Masyarakat Pulau Gag Raja Ampat Minta Penambangan Nikel Tidak Ditutup
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Masyarakat Pulau Gag Raja Ampat Minta Penambangan Nikel Tidak Ditutup
Regional
Sejarah Eksplorasi Nikel di Pulau Gag Raja Ampat, Dimulai Belanda pada 1920
Sejarah Eksplorasi Nikel di Pulau Gag Raja Ampat, Dimulai Belanda pada 1920
Regional
Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana
Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana
Regional
Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam
Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam
Regional
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Regional
Aipda PS Ditahan, Diduga Cabuli Korban Pemerkosaan di Kantor Polisi
Aipda PS Ditahan, Diduga Cabuli Korban Pemerkosaan di Kantor Polisi
Regional
Cuaca Ekstrem, Ambon Alami Longsor di 22 Titik dan Banjir
Cuaca Ekstrem, Ambon Alami Longsor di 22 Titik dan Banjir
Regional
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Laut Pulau Gag Tempat Tambang Nikel di Raja Ampat Masih Biru
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Laut Pulau Gag Tempat Tambang Nikel di Raja Ampat Masih Biru
Regional
Macan Tutul Jawa yang Resahkan Warga Serang Berhasil Dievakuasi, Kini Diobservasi di TSI Bogor
Macan Tutul Jawa yang Resahkan Warga Serang Berhasil Dievakuasi, Kini Diobservasi di TSI Bogor
Regional
Diupah Rp 100 Ribu, Residivis Sabu Bobol Konter Hp di Bangkalan
Diupah Rp 100 Ribu, Residivis Sabu Bobol Konter Hp di Bangkalan
Regional
Ribuan Pengunjung Ramaikan Festival Balon Udara di Tulungagung 2025
Ribuan Pengunjung Ramaikan Festival Balon Udara di Tulungagung 2025
Regional
Tenggelam di Pantai Aceh Utara, 2 Anak Dilarikan ke RSUCM, Begini Kondisinya
Tenggelam di Pantai Aceh Utara, 2 Anak Dilarikan ke RSUCM, Begini Kondisinya
Regional
“Sangat Tidak Adil, Anak Saya Lumpuh, Pelakunya Hanya Disuruh Bersihkan Masjid”
“Sangat Tidak Adil, Anak Saya Lumpuh, Pelakunya Hanya Disuruh Bersihkan Masjid”
Regional
Indeks Kerukunan Umat Beragama Riau Peringkat Dua Nasional, Gubernur Abdul Wahid Minta Capain Ini Harus Dijaga
Indeks Kerukunan Umat Beragama Riau Peringkat Dua Nasional, Gubernur Abdul Wahid Minta Capain Ini Harus Dijaga
Regional
Kepala Lapas Nabire Sebut Pelarian 19 Napi Bukan Spontanitas, tapi Sudah Direncanakan
Kepala Lapas Nabire Sebut Pelarian 19 Napi Bukan Spontanitas, tapi Sudah Direncanakan
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau