Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir dan Longsor di Maluku Tengah, Jembatan Ditutup Akses Transportasi 2 Kabupaten Lumpuh

Kompas.com - 04/08/2025, 21:44 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Hujan deras yang melanda Kabupaten Maluku Tengah dalam dua hari terakhir mengakibatkan sungai Way Nua di Desa Sounolu, Kecamatan Tehoru meluap hebat pada Senin (4/8/2025).

Kondisi ini memaksa pihak berwenang menutup sementara jembatan darurat Kawanua, yang merupakan akses utama penghubung empat kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur dengan Kabupaten Maluku Tengah.

“Untuk kendaraan jenis mobil tak bisa lewat lagi, sekarang hanya motor saja,” kata Kapolsek Tehoru Iptu Affan Slamet kepada Kompas.com via telepon, Senin malam.

Baca juga: Banjir Landa 3 Kecamatan di Seram Barat Maluku, Ratusan Rumah Terendam

Ia menjelaskan bahwa jembatan darurat Way Kawanua yang saat ini masih dalam proses pembangunan ditutup demi keselamatan, karena lantai jembatan yang terbuat dari kayu banyak yang sudah rusak dan lapuk.

Lebih lanjut, Affan mengungkapkan bahwa hujan deras yang terus mengguyur menyebabkan satu tiang bentangan di jembatan terbawa banjir.

“Banyak papan sudah rusak dan sementara masih diperbaiki. Tadi sore, saat mau pulang, saya juga sempat lihat oprit jembatan sudah terkikis dan tiang pancang di tengah jembatan satunya sudah jatuh, jadi untuk mobil tak bisa lewat lagi,” ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa hujan lebat juga menyebabkan sejumlah jalan terendam, meskipun saat ini kondisi tersebut sudah kembali surut.

Banjir luapan sungai Wai Nua akibat hujan deras menyebabkan jembatan Wai Kawanua di Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah ditutup untuk dilalui kendaraan, Senin (4/8/2025).Foto dok Ongky Latusuay Banjir luapan sungai Wai Nua akibat hujan deras menyebabkan jembatan Wai Kawanua di Kecamatan Tehoru Kabupaten Maluku Tengah ditutup untuk dilalui kendaraan, Senin (4/8/2025).

“Beberapa jalan di Tehoru juga terendam, tapi sudah surut saat ini,” ujarnya.

Selain banjir, hujan deras juga menyebabkan longsor yang menutup badan jalan di beberapa titik di Kecamatan Tehoru.

“Sebenarnya ada banyak titik longsor, tapi yang paling parah itu ada tiga titik di Tehoru dan sampai malam ini material longsor masih menutup badan jalan,” katanya.

Dampak dari meluapnya sungai Way Nua dan longsor yang terjadi menyebabkan akses transportasi darat yang menghubungkan empat kecamatan di Kabupaten Seram Bagian Timur dengan Kota Masohi di Maluku Tengah lumpuh total.

Baca juga: Banjir di Desa Suli Maluku Tengah, Sebuah Rumah Warga Hancur Terbawa Arus Sungai

“Akses transportasi darat yang menghubungkan empat kecamatan di SBT dengan Kota Masohi di Maluku Tengah saat ini lumpuh, tak bisa dilewati,” tegasnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Tengah, Nova Anakotta, yang dihubungi secara terpisah, membenarkan bahwa jembatan Way Kawanua saat ini tidak dapat dilintasi kendaraan.

“Tidak bisa lagi lewat Jembatan Way Kawanua,” kata Nova kepada Kompas.com.

Ia juga mengakui bahwa cuaca buruk telah mengakibatkan longsor di sejumlah titik di Kecamatan Tehoru.

“Betul ada beberapa titik longsor di Kecamatan Tehoru, itu merupakan akses jalan yang menghubungkan sejumlah kecamatan di SBT dengan Maluku Tengah,” sebutnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Melihat Laptop Chromebook Program Nadiem di Lebak, Digunakan untuk ANBK hingga Praktik Mengajar Guru
Melihat Laptop Chromebook Program Nadiem di Lebak, Digunakan untuk ANBK hingga Praktik Mengajar Guru
Regional
Pria di Samarinda Ditangkap Usai Ancam Sebarkan Video Syur dan Todongkan Senpi ke Perempuan
Pria di Samarinda Ditangkap Usai Ancam Sebarkan Video Syur dan Todongkan Senpi ke Perempuan
Regional
Kelangkaan BBM di Labuan Bajo Terjadi Tiap Tahun, Bupati Minta Pertamina Ubah Sistem Distribusi
Kelangkaan BBM di Labuan Bajo Terjadi Tiap Tahun, Bupati Minta Pertamina Ubah Sistem Distribusi
Regional
Melihat Gua Swara Kolam Segaran Taman Sriwedari Solo, Tempat Menyimpan Gamelan Era Pakubuwono X
Melihat Gua Swara Kolam Segaran Taman Sriwedari Solo, Tempat Menyimpan Gamelan Era Pakubuwono X
Regional
Guru PPPK Sekaligus Aktivis Lingkung di Nagekeo NTT Ditemukan Tewas di Pondok, Warga Nilai Janggal
Guru PPPK Sekaligus Aktivis Lingkung di Nagekeo NTT Ditemukan Tewas di Pondok, Warga Nilai Janggal
Regional
Transfer dari Pusat Dipangkas Rp 4,5 Triliun, Pemprov Kaltim Putar Otak
Transfer dari Pusat Dipangkas Rp 4,5 Triliun, Pemprov Kaltim Putar Otak
Regional
Demo Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed, Mahasiswa Duduki Gedung Rektorat
Demo Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed, Mahasiswa Duduki Gedung Rektorat
Regional
GJL Desak Penghapusan Pungli dan Perbaikan Sistem Perizinan di Jawa Tengah
GJL Desak Penghapusan Pungli dan Perbaikan Sistem Perizinan di Jawa Tengah
Regional
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Regional
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Regional
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Regional
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Regional
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
Regional
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Regional
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau