Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kematian Prada Lucky, PMKRI: Keadilan Harus Ditegakkan demi Nilai-nilai Kemanusiaan

Kompas.com - 10/08/2025, 16:14 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendesak aparat penegak hukum di lingkungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk segera mengusut tuntas dan secara terbuka kasus kematian Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23).

“Kita juga mendesak agar proses hukum terhadap para pelaku ini diinformasikan secara terbuka ke publik, supaya publik tahu perkembangannya,” kata mandataris terpilih Ketua PMKRI Cabang Kupang, Apolonaris Mhau, kepada Kompas.com, Minggu (10/8/2025) petang.

PMKRI Kecam Budaya Kekerasan di Lingkungan Pembinaan

Apolonaris menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya Prada Lucky, yang diduga akibat kekerasan oleh seniornya.

Ia menilai peristiwa ini membuka mata publik bahwa praktik kekerasan, dalam bentuk apa pun, tidak boleh diberi ruang hidup di tengah masyarakat.

“Kami tidak sedang mengadili siapa pun, tapi kami menolak diam atas hilangnya nyawa anak bangsa akibat kekerasan. Negara harus hadir, hukum harus bekerja, dan budaya kekerasan harus dihentikan,” tegas Apolonaris.

Baca juga: Pesan kepada Perwira Tinggi TNI, Prabowo: TNI Lahir dari Rakyat, Siap Mati Demi Rakyat

Sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan, PMKRI Cabang Kupang menilai bahwa kasus ini adalah ujian bagi negara dan seluruh elemen penegak hukum.

Apolonaris juga menegaskan bahwa PMKRI menolak pembiaran budaya kekerasan, baik dalam sistem pembinaan, pendidikan, maupun organisasi yang bersifat hirarkis.

“Keadilan harus ditegakkan, bukan hanya demi korban, tetapi demi martabat kita sebagai bangsa yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan,” katanya.

PMKRI mendorong semua pihak—mulai dari masyarakat sipil, institusi pendidikan, hingga komunitas lokal—untuk mengampanyekan budaya antikekerasan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM).

Kronologi Kematian Prada Lucky

Sebelumnya diberitakan, seorang prajurit TNI AD, Prada Lucky Chepril Saputra Namo (23), yang bertugas di Batalion Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere, Nagekeo, NTT, meninggal dunia pada Rabu (6/8/2025). Ia diduga menjadi korban penganiayaan oleh seniornya.

Sebelum wafat, Lucky sempat mendapat perawatan intensif di ICU RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, namun nyawanya tidak tertolong.

Komandan Brigade Infanteri (Brigif) 21/Komodo, Letkol Inf Agus Ariyanto, membenarkan bahwa salah satu prajurit dari Batalion TP 834 telah meninggal dunia.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau