Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkai Pesawat Perang Dunia II Ditemukan di Sekitar Jembatan Merah Youtefa Jayapura

Kompas.com - 24/08/2025, 13:30 WIB
Roberthus Yewen,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebuah bangkai pesawat dari Perang Dunia II ditemukan di perairan Teluk Youtefa, dekat Jembatan Merah Youtefa dan Pantai Holtekamp, Distrik Abepura, Kota Jayapura.

Penemuan ini berawal dari seorang nelayan bernama Markus Habubak yang secara tradisional menyelam untuk mencari ikan di lokasi tersebut.

Pada Sabtu (23/8/2025), Tim Menyelam Jayapura yang terdiri dari Absentinus Sembiring, Wahyu, Alince, dan Bhabinkamtibmas Kampung Enggros, Aipda Imron Kurniawan, melakukan peninjauan langsung ke lokasi bangkai pesawat.

Baca juga: 16 Granat dan 393 Amunisi Peninggalan Perang Dunia II di Huntara Erupsi Lewotobi Dimusnahkan

Dalam penyelaman pertama, tim tidak berhasil menemukan bangkai tersebut karena arus yang cukup besar.

Namun, pada penyelaman kedua, mereka akhirnya berhasil menemukannya.

“Bangkai pesawat Perang Dunia II ini pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Markus Habubak. Lalu disampaikan kepada kami dan bersama beberapa teman-teman selam menggunakan kamera untuk selam dan melihat langsung bangkai pesawat tersebut,” ujar Imron kepada wartawan, Minggu (24/8/2025).

Setelah penyelaman dilakukan, tim menemukan bagian kepala, sayap, dan badan pesawat.

“Lokasi di temukannya bangkai pesawat ini memang tempat masyarakat mencari ikan dan cumi di sini,” tambah Imron.

Baca juga: Rudal Aktif Peninggalan Perang Dunia II Ditemukan di Jayapura, Berat 6,7 Kg

Imron juga berpesan agar lokasi bangkai pesawat tersebut dapat dijaga oleh masyarakat setempat dan pemerintah Kota Jayapura.

Ia berharap bangkai pesawat ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata bagi para penyelam.

“Kami harapkan agar masyarakat di sekitar kampung bisa menjaganya dan tidak melakukan bom ikan di tempat lokasi bangkai pesawat Perang Dunia II ditemukan, sehingga kedepan bisa menjadi destinasi wisata di Jayapura,” ujarnya.

Sementara itu, Absentinus Sembiring, salah satu penyelam, mengungkapkan bahwa meskipun bangkai pesawat ini sudah lama ditemukan, ia baru pertama kali melakukan penyelaman untuk melihatnya secara langsung.

“Awalnya pak Imbron telepon pak Wahyu untuk bawa kamera melakukan perekaman video dan foto-foto bangkai pesawat, lalu pak Wahyu mau ditemani turun, maka saya diajak untuk turun sama-sama dan memang saya baru pertama kali turun dan lihat secara langsung,” jelasnya.

Baca juga: Mengenal Little Boy dan Fat Man, Dua Bom Atom yang Mengakhiri Perang Dunia II

Menurut Sembiring, lokasi bangkai pesawat ini berada di kedalaman sekitar 5,1 meter.

Kondisi pesawat sudah hancur, dengan hanya bagian kepala dan sayap yang tersisa. “Mungkin kedepan kita perlu menyelam lagi untuk mengecek, jangan sampai badan dan ekor pesawat juga berada di sekitar lokasi tersebut,” ungkapnya.

Sembiring berharap agar lokasi bangkai pesawat Perang Dunia II ini dapat dijaga dengan baik dan pemerintah Kota Jayapura dapat mengedukasi masyarakat, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau