JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebuah bangkai pesawat dari Perang Dunia II ditemukan di perairan Teluk Youtefa, dekat Jembatan Merah Youtefa dan Pantai Holtekamp, Distrik Abepura, Kota Jayapura.
Penemuan ini berawal dari seorang nelayan bernama Markus Habubak yang secara tradisional menyelam untuk mencari ikan di lokasi tersebut.
Pada Sabtu (23/8/2025), Tim Menyelam Jayapura yang terdiri dari Absentinus Sembiring, Wahyu, Alince, dan Bhabinkamtibmas Kampung Enggros, Aipda Imron Kurniawan, melakukan peninjauan langsung ke lokasi bangkai pesawat.
Baca juga: 16 Granat dan 393 Amunisi Peninggalan Perang Dunia II di Huntara Erupsi Lewotobi Dimusnahkan
Dalam penyelaman pertama, tim tidak berhasil menemukan bangkai tersebut karena arus yang cukup besar.
Namun, pada penyelaman kedua, mereka akhirnya berhasil menemukannya.
“Bangkai pesawat Perang Dunia II ini pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Markus Habubak. Lalu disampaikan kepada kami dan bersama beberapa teman-teman selam menggunakan kamera untuk selam dan melihat langsung bangkai pesawat tersebut,” ujar Imron kepada wartawan, Minggu (24/8/2025).
Setelah penyelaman dilakukan, tim menemukan bagian kepala, sayap, dan badan pesawat.
“Lokasi di temukannya bangkai pesawat ini memang tempat masyarakat mencari ikan dan cumi di sini,” tambah Imron.
Baca juga: Rudal Aktif Peninggalan Perang Dunia II Ditemukan di Jayapura, Berat 6,7 Kg
Imron juga berpesan agar lokasi bangkai pesawat tersebut dapat dijaga oleh masyarakat setempat dan pemerintah Kota Jayapura.
Ia berharap bangkai pesawat ini bisa menjadi salah satu destinasi wisata bagi para penyelam.
“Kami harapkan agar masyarakat di sekitar kampung bisa menjaganya dan tidak melakukan bom ikan di tempat lokasi bangkai pesawat Perang Dunia II ditemukan, sehingga kedepan bisa menjadi destinasi wisata di Jayapura,” ujarnya.
Sementara itu, Absentinus Sembiring, salah satu penyelam, mengungkapkan bahwa meskipun bangkai pesawat ini sudah lama ditemukan, ia baru pertama kali melakukan penyelaman untuk melihatnya secara langsung.
“Awalnya pak Imbron telepon pak Wahyu untuk bawa kamera melakukan perekaman video dan foto-foto bangkai pesawat, lalu pak Wahyu mau ditemani turun, maka saya diajak untuk turun sama-sama dan memang saya baru pertama kali turun dan lihat secara langsung,” jelasnya.
Baca juga: Mengenal Little Boy dan Fat Man, Dua Bom Atom yang Mengakhiri Perang Dunia II
Menurut Sembiring, lokasi bangkai pesawat ini berada di kedalaman sekitar 5,1 meter.
Kondisi pesawat sudah hancur, dengan hanya bagian kepala dan sayap yang tersisa. “Mungkin kedepan kita perlu menyelam lagi untuk mengecek, jangan sampai badan dan ekor pesawat juga berada di sekitar lokasi tersebut,” ungkapnya.
Sembiring berharap agar lokasi bangkai pesawat Perang Dunia II ini dapat dijaga dengan baik dan pemerintah Kota Jayapura dapat mengedukasi masyarakat, sehingga diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini