Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Tiga Pemuda Diduga Provokator Tawuran di Makassar

Kompas.com - 16/10/2025, 17:43 WIB
Reza Rifaldi,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Polisi menangkap tiga pemuda yang diduga menjadi provokator dalam aksi tawuran antarwarga di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Ketiga pelaku masing-masing berinisial FS (25), IL (21), dan IW (18) dibekuk saat patroli polisi menindaklanjuti laporan masyarakat tentang keributan di Jalan Cakalang, Kecamatan Ujung Tanah, pada Minggu (12/10/2025).

“Kelompok pertama, yang dipimpin oleh IL bersama empat rekannya yang masih dalam pengejaran, mereka mendatangi sebuah bengkel motor untuk mencari seseorang,” ucap Wakapolres Pelabuhan Makassar, Kompol Hardjoko, saat konferensi pers, Kamis (16/10/2025).

Baca juga: Viral Bocah SD Tawuran di Makassar, Lempar Bom Molotov Nyaris Bakar Rumah

Saling Serang dengan Senjata Tajam

Merasa terancam, kelompok pemuda lain yang dipimpin oleh IW kemudian melakukan perlawanan menggunakan senjata tajam jenis parang dan anak panah busur.

“Tidak lama IL bersama rekannya FS kembali ke tempat kejadian dan terlibat saling serang dengan kelompok lawan (kelompok IW),” ungkap Hardjoko.

Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa anak panah dan katapel, satu bilah parang, serta tongkat karet yang digunakan untuk tawuran.

“Pelaku lain juga sudah masuk DPO yakni inisial NN, TR, AO, dan FN,” beber Hardjoko.

Baca juga: Lehernya Tertancap Anak Panah, Korban Geng Motor di Gowa Tunggu 15 Jam di IGD karena Operasi Tak Ditanggung BPJS

Polisi menjerat para pelaku dengan dua pasal berbeda. FS dan IL dikenakan Pasal 170 KUHP jo Pasal 351 KUHP subsider Pasal 2 ayat (1) dan (2) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa izin.

Sementara itu, IW dijerat Pasal 2 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata tajam tanpa izin.

Terlibat Tawuran di Lokasi Lain

Hardjoko menambahkan, dua pelaku yakni FS dan IL juga diduga terlibat dalam perang kelompok di wilayah Kelurahan Layang dan Kandea.

“FS dan IL juga diduga terlibat dalam perang kelompok di wilayah Kelurahan Layang dan Kandea sehingga saat ini keduanya juga tengah diperiksa oleh penyidik Polsek Bontoala dan Polsek Tallo,” ujar Hardjoko.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau