SEMARANG, KOMPAS.com – Empat sekolah dasar di Kota Semarang, Jawa Tengah, terpaksa menghentikan pembelajaran tatap muka dan beralih ke sistem daring akibat banjir yang menggenangi bangunan sekolah.
Hujan lebat yang mengguyur wilayah Semarang sejak Selasa (21/10/2025) malam menjadi penyebab utama terjadinya genangan tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menjelaskan bahwa sekolah-sekolah yang terdampak berada di wilayah Genuk dan Pedurungan.
"Terdampak banjir hari ini," ujar Bambang saat dikonfirmasi terkait penyebabnya, Rabu (22/10/2025).
Baca juga: Banjir Mulai Surut, Dua Desa di Aceh Jaya Masih Terendam
Menurutnya, beberapa sekolah telah menerapkan pembelajaran daring sejak pagi, sementara lainnya memulangkan siswa lebih awal karena kondisi tidak memungkinkan.
"Pulang lebih awal kemudian lanjut daring," ungkap Bambang.
Adapun sekolah yang terdampak banjir antara lain:
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap berbagai fenomena alam ekstrem yang dapat terjadi secara bersamaan.
"Bukan hanya antisipasi banjir tapi juga tanah longsor dan puting beliung," kata Endro.
Ia menjelaskan bahwa sejumlah wilayah di Semarang masih tergenang akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak malam sebelumnya.
"Kalau bisa lewat jalur alternatif," ujarnya menyarankan warga menghindari titik-titik rawan genangan.
BPBD Semarang telah melakukan kaji cepat (assessment), serta penanganan darurat untuk wilayah terdampak. Genangan air di beberapa titik dilaporkan sudah mulai surut.
"Beberapa wilayah masih terdapat genangan, namun mengalami tren surut," jelas Endro.
Tinggi genangan bervariasi antara 10 hingga 40 sentimeter. Endro kembali menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana lainnya.
"Tidak hanya banjir tapi juga longsor dan puting beliung yang perlu jadi perhatian," tambahnya.
Data BPBD menunjukkan, selain sembilan titik yang masih tergenang, juga terjadi dua lokasi longsor dan satu kejadian puting beliung pada malam yang sama.
"Talud Longsor Karanganyar Gunung RT 09 RW 05 dan Jembatan Kalialang Lama RW 1 longsor atau amblas," jelas Endro.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang