Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Sekolah di Semarang Terdampak Banjir, Pembelajaran Dilakukan Secara Daring

Kompas.com - 22/10/2025, 13:30 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com – Empat sekolah dasar di Kota Semarang, Jawa Tengah, terpaksa menghentikan pembelajaran tatap muka dan beralih ke sistem daring akibat banjir yang menggenangi bangunan sekolah.

Hujan lebat yang mengguyur wilayah Semarang sejak Selasa (21/10/2025) malam menjadi penyebab utama terjadinya genangan tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menjelaskan bahwa sekolah-sekolah yang terdampak berada di wilayah Genuk dan Pedurungan.

"Terdampak banjir hari ini," ujar Bambang saat dikonfirmasi terkait penyebabnya, Rabu (22/10/2025).

Baca juga: Banjir Mulai Surut, Dua Desa di Aceh Jaya Masih Terendam

Menurutnya, beberapa sekolah telah menerapkan pembelajaran daring sejak pagi, sementara lainnya memulangkan siswa lebih awal karena kondisi tidak memungkinkan.

"Pulang lebih awal kemudian lanjut daring," ungkap Bambang.

Adapun sekolah yang terdampak banjir antara lain:

  • SDN Muktiharjo Lor
  • SDN Gebangsari 01
  • SDN Muktiharjo Kidul 04
  • SDN Tlogosari Kidul 06

Warga Diminta Waspada Banjir, Longsor, dan Puting Beliung

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap berbagai fenomena alam ekstrem yang dapat terjadi secara bersamaan.

"Bukan hanya antisipasi banjir tapi juga tanah longsor dan puting beliung," kata Endro.

Ia menjelaskan bahwa sejumlah wilayah di Semarang masih tergenang akibat curah hujan tinggi yang terjadi sejak malam sebelumnya.

"Kalau bisa lewat jalur alternatif," ujarnya menyarankan warga menghindari titik-titik rawan genangan.

BPBD Semarang telah melakukan kaji cepat (assessment), serta penanganan darurat untuk wilayah terdampak. Genangan air di beberapa titik dilaporkan sudah mulai surut.

"Beberapa wilayah masih terdapat genangan, namun mengalami tren surut," jelas Endro.

Tinggi genangan bervariasi antara 10 hingga 40 sentimeter. Endro kembali menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana lainnya.

"Tidak hanya banjir tapi juga longsor dan puting beliung yang perlu jadi perhatian," tambahnya.

Data BPBD menunjukkan, selain sembilan titik yang masih tergenang, juga terjadi dua lokasi longsor dan satu kejadian puting beliung pada malam yang sama.

"Talud Longsor Karanganyar Gunung RT 09 RW 05 dan Jembatan Kalialang Lama RW 1 longsor atau amblas," jelas Endro.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau