Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Pensiun Jokowi Hampir Rampung, Tetangga di Karanganyar: Belum Ada Efek, Biasa Saja

Kompas.com - 22/10/2025, 13:40 WIB
Romensy Augustino,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Agus Purwanto alias Agus Las (49), warga Kelurahan Gajahan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, merasa biasa-biasa saja ketika rumah hadiah untuk Joko Widodo (Jokowi) dari negara hampir selesai dibangun.

Namun, terselip sebuah harapan ketika Jokowi memutuskan untuk tinggal di rumah barunya itu.

Baca juga: Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Hampir Rampung, Kades Berharap Ayah Gibran Berkontribusi untuk Desa

Rumah hadiah untuk Jokowi berada di Jalan Adi Sucipto, Blulukan, Colomadu, Karanganyar, tepatnya di sebelah timur Rumah Makan Taman Sari.

Tepat di belakang rumah pensiun Jokowi itu, berdiri kediaman Agus yang sehari-hari digunakan sebagai tempat las.

Rumah Agus dan rumah pensiun Jokowi dipisahkan oleh tembok setinggi 3 meter dan sebuah sungai kecil selebar 2 meter.

Kata Tetangga: Biasa Saja

Saat ditemui Kompas.com, Agus hanya tersenyum ketika ditanya apakah senang nantinya bakal menjadi tetangga Jokowi.

Menurut dia, belum sekali pun dirinya berinteraksi dengan pihak Jokowi. Dirinya juga belum merasakan efek setelah pembangunan rumah hadiah untuk Jokowi itu.

"Belum ada perwakilan Jokowi berinteraksi dengan warga, jadi sampai saat ini belum ada efek dan perubahannya. Tidak ada perubahan dan masih biasa-biasa saja," kata dia.

Sejumlah pekerja keluar masuk kawasan pembangunan rumah hadiah dari negara untuk Joko Widodo, Selasa (21/10/2025)KOMPAS.com/Romensy Augustino Sejumlah pekerja keluar masuk kawasan pembangunan rumah hadiah dari negara untuk Joko Widodo, Selasa (21/10/2025)

Harapan Agus

Namun demikian, Agus memiliki harapan sungai kecil yang berada di belakang rumahnya dan rumah Jokowi bisa dibersihkan.

"Harapannya, seperti kali ini misal dibersihkan kan bisa untuk saya memelihara ikan," kata dia.

Agus juga tak mempermasalahkan tingginya tembok belakang rumah Jokowi yang berukuran 3 meter.

"Kalau saya melihat konstruksi bangunan tembok belakang ini sudah bagus. Karena saya juga aman dan tidak mengganggu pihak keluarganya Jokowi," bebernya.

"Soalnya aktivitas saya di las, mungkin agak berisik. Jadi dengan adanya tembok tinggi, suaranya tidak terlalu mengganggu," terangnya.

Baca juga: Rumah Pensiun Pemberian Negara yang Sempat Ditolak Jokowi Kini Hampir Tuntas

Pembangunan Tinggal Finishing

Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono, saat dihubungi Kompas.com mengungkapkan bahwa progres pembangunan rumah hadiah untuk Jokowi telah memasuki tahap finishing di bagian gedung utama. Ia menyebut bahwa pengerjaan bangunan utama telah mencapai 90-95 persen.

"Kalau progres saat ini masih tahap finishing. Masih ada kegiatan keluar masuk pekerja. Sebatas pengetahuan kami seperti itu untuk finishingnya. Paling 90-95 persen untuk bangunan utama," jelasnya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Kerja Sama Warga dan Polisi Antarkan Anak Hilang Kembali ke Keluarga
Regional
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Basarnas Akhiri Pencarian Korban KM Fadil Jaya di Kukar, 3 Kru Kapal Masih Hilang
Regional
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Sidang Eksepsi Pembunuhan Brigadir Nurhadi, Pengacara Bantah Kompol Yogi Memiting Korban
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau