DEMAK, KOMPAS.com - Banjir kembali melanda Pantura Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, dalam sepekan terakhir.
Setelah sempat surut selama tiga hari, kondisi genangan air kembali memburuk pada Selasa (28/10/2025) siang, dengan ketinggian air mencapai 60-70 cm akibat hujan yang mengguyur sejak pagi.
Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa titik terparah berada di depan PT HIT Sayung, Desa Sriwulan.
Baca juga: Diguyur Hujan Lagi, Banjir Belum Surut dari Jalan Pantura Semarang-Demak Pagi ini
Kenaikan ketinggian air ini menyebabkan jalur Pantura Semarang-Demak mengalami ketersendatan dari kedua arah.
Salah satu pemotor, Yeni (41), yang sedang dalam perjalanan menuju Semarang, mengaku tidak berani melintas di jalur Pantura karena ketinggian air yang mencapai 60 sentimeter.
"Semakin parah (ketinggian) 60 (sentimeter) ada, ini mau ke Semarang," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Untuk tetap bisa melanjutkan perjalanannya, Yeni terpaksa mencari jalan alternatif dengan memanfaatkan tanggul pembatas Pantura dan perkampungan yang terjal dan berlumpur.
"Sedih seperti ini," ungkapnya.
Ia berharap pemerintah dapat memperhatikan masalah banjir di Pantura Sayung yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Harapannya pejabatnya melek karena ini parah banget, Pantura tidak bisa dilewati," harap Yeni.
Banjir merendam Pantura Sayung, Kabupaten Demak, perbatasan Demak-Semarang, Kamis (23/10/2025).Pemotor lainnya, Sapuan (45), juga mengaku tidak berani melintas di Pantura Sayung yang kini terendam hingga 60 cm.
Ia memilih untuk menggunakan jalan alternatif di tanggul pembatas desa meskipun sebagian jalannya juga tergenang.
"Intinya ya menghindari banjir, ini 60 ada, ini ya repot," ujar Sapuan.
Sapuan berharap pihak berwenang segera turun tangan untuk menangani banjir di Sayung.
"Harapannya ya ditangani, semua yang terbaik untuk rakyat aja," tutupnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang