LUMAJANG, KOMPAS.com - Usai kasus pencurian yang menimpa mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, berbagai media sosial dipenuhi dengan foto dan video Arsal Sahban.
Adapun, Kombes Pol Arsal Sahban merupakan Kapolres Lumajang periode 2018-2019. Gebrakannya yang paling fenomenal adalah membentuk Tim Cobra.
Saat itu, tim bentukan Arsal ini dianggap berhasil menumpas kejahatan jalanan di Lumajang. Seperti pencurian kendaraan bermotor, begal, hingga pencurian sapi, yang jadi permasalahan akut dan puluhan tahun menghantui masyarakat.
Baca juga: Motor Mahasiswa KKN Dicuri, Unej Catat Wilayah Lumajang Kurang Kondusif
Salah satu video Arsal semasa jadi Kapolres Lumajang diunggah akun TikTok @lmjgayabebas.
Video itu menampilkan Arsal semasa menjadi Kapolres mengultimatum para pelaku kriminal agar tidak berbuat kejahatan di Lumajang.
"Jadi ini sinyal bagi para pelaku kejahatan, kalau kalian macam-macam di Lumajang Tim Cobra tidak segan untuk mengirim Anda ke ruang jenazah," kata Arsal dalam video yang diunggah akun TikTok @lmjgayabebas.
Baca juga: Polda Jatim Turun Tangan Buru Pelaku Curanmor Mahasiswa KKN di Lumajang
Postingan video ini sudah ditonton lebih dari 38.000 kali sejak pertama kali diunggah pada Rabu (13/8/2025).
Dalam unggahannya, pemilik akun juga menyertakan keterangan tentang kerinduan warga Lumajang dengan kepemimpinan Arsal.
Admin grup WhatsApp Sahabat Tim Cobra, Endang Rumiati mengatakan, munculnya foto maupun video Arsal di tengah banyaknya kasus pencurian di Lumajang bukan berasal dari grupnya.
Menurut Endang, kemunculan foto maupun video itu natural dari masyarakat yang merindukan rasa aman dan nyaman seperti saat ada Tim Cobra.
"Kita di grup Sahabat MAS (Muhamad Arsal Sahban) tidak memunculkan itu (foto atau video). Kemungkinan kasus pencurian KKN, dan banyak pencurian di mana-mana ini yang memicu banyak orang ingin kehadiran Pak Arsal," kata Endang di Lumajang, Kamis (14/8/2025).
Menurut Endang, sebagai Kapolres, Arsal dikenal dekat dengan masyarakat. Sehingga warga merasa terlindungi dan tidak takut lagi melaporkan apabila terjadi tindak kejahatan.