Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Pasien Campak di RSUD Bangkalan, Kemenko PMK Minta BBLK Jatim Jemput Bola

Kompas.com - 29/08/2025, 18:54 WIB
Yulian Isna Sri Astuti,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

BANGKALAN, KOMPAS.com - Kasus Campak di Kabupaten Bangkalan saat ini belum turun.

Untuk mempercepat pemeriksaan sampel pasien gejala campak, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Provinsi Jawa Timur akan diminta untuk jemput bola ke tiap kabupaten.

Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Dr Sukadiono mengatakan, percepatan penanganan campak terus dilakukan untuk menekan penyebaran kasus campak.

"Sesuai komitmen pak Menkes kemarin, untuk mempercepat pemeriksaan sampel, dari BBLK di Surabaya agar jemput bola kesini. Dinkes setempat agar melakukan koordinasi untuk hal tersebut," ujar Sukadiono, Jumat (29/8/2025).

Baca juga: Tingkat Penyebaran Campak Lebih Tinggi Dibanding Covid-19

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan agar pemeriksaan sampel tak lagi memakan banyak waktu supaya pasien bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.

Meski begitu, ia mengapresiasi langkah cepat Kabupaten Bangkalan untuk segera melakukan imunisasi dan vaksinasi campak untuk mencegah adanya penyebaran.

"Sudah ada awareness dan kewaspadaan dari dinas terkait, rumah sakit dan puskesmas yang sudah melakukan antisipasi, semoga KLB tidak meluas," ujarnya.

Baca juga: Bupati Indah Amperawati Bantah Lumajang KLB Campak

Tak hanya itu, pihaknya juga mengapresiasi kesigapan pihak rumah sakit yang menyediakan ruang isolasi khusus anak untuk menangani kasus campak ini.

"Ruang isolasinya bagus, semua sudah terkoordinasi dengan baik. Bahkan di seluruh puskesmas juga sudah diminta waspada jika ada anak yang menunukkan gejala campak untuk segera ditangani," ungkapnya.

Baca juga: Dinkes Sebut 36 Anak yang Terkena Campak di Jember Belum Divaksin

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Nur Hotibah mengaku saat ini terus menggencarkan imunisasi di seluruh wilayah di Kabupaten Bangkalan.

"Imunisasi terus kami lakukan secara menyeluruh," tuturnya.

Sementara itu, Dokter Spesialis Anak RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Mega Malynda mengatakan hingga saat ini masih ada 17 pasien campak yang masih dia tangani.

"Kondisinya semuanya stabil. Insyaallah empat pasien bisa pulang hari ini," pungkasnya.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Surabaya
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Surabaya
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
Surabaya
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Surabaya
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Surabaya
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Surabaya
Kades di Lumajang 'Mengamuk' dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Kades di Lumajang "Mengamuk" dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Surabaya
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Surabaya
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Surabaya
Grafiti Provokatif 'Police Killed People' Muncul di Kota Pasuruan
Grafiti Provokatif "Police Killed People" Muncul di Kota Pasuruan
Surabaya
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Surabaya
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Surabaya
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit
Surabaya
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau