BANGKALAN, KOMPAS.com - Kasus Campak di Kabupaten Bangkalan saat ini belum turun.
Untuk mempercepat pemeriksaan sampel pasien gejala campak, Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Provinsi Jawa Timur akan diminta untuk jemput bola ke tiap kabupaten.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Dr Sukadiono mengatakan, percepatan penanganan campak terus dilakukan untuk menekan penyebaran kasus campak.
"Sesuai komitmen pak Menkes kemarin, untuk mempercepat pemeriksaan sampel, dari BBLK di Surabaya agar jemput bola kesini. Dinkes setempat agar melakukan koordinasi untuk hal tersebut," ujar Sukadiono, Jumat (29/8/2025).
Baca juga: Tingkat Penyebaran Campak Lebih Tinggi Dibanding Covid-19
Menurutnya, hal itu perlu dilakukan agar pemeriksaan sampel tak lagi memakan banyak waktu supaya pasien bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
Meski begitu, ia mengapresiasi langkah cepat Kabupaten Bangkalan untuk segera melakukan imunisasi dan vaksinasi campak untuk mencegah adanya penyebaran.
"Sudah ada awareness dan kewaspadaan dari dinas terkait, rumah sakit dan puskesmas yang sudah melakukan antisipasi, semoga KLB tidak meluas," ujarnya.
Baca juga: Bupati Indah Amperawati Bantah Lumajang KLB Campak
Tak hanya itu, pihaknya juga mengapresiasi kesigapan pihak rumah sakit yang menyediakan ruang isolasi khusus anak untuk menangani kasus campak ini.
"Ruang isolasinya bagus, semua sudah terkoordinasi dengan baik. Bahkan di seluruh puskesmas juga sudah diminta waspada jika ada anak yang menunukkan gejala campak untuk segera ditangani," ungkapnya.
Baca juga: Dinkes Sebut 36 Anak yang Terkena Campak di Jember Belum Divaksin
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangkalan, Nur Hotibah mengaku saat ini terus menggencarkan imunisasi di seluruh wilayah di Kabupaten Bangkalan.
"Imunisasi terus kami lakukan secara menyeluruh," tuturnya.
Sementara itu, Dokter Spesialis Anak RSUD Syamrabu Bangkalan, dr Mega Malynda mengatakan hingga saat ini masih ada 17 pasien campak yang masih dia tangani.
"Kondisinya semuanya stabil. Insyaallah empat pasien bisa pulang hari ini," pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini