Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Kota Srengseng, Tempat Healing Murah Meriah di Jakarta Barat

Kompas.com - 16/10/2025, 18:25 WIB
Suci Wulandari Putri Chaniago,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sedang mencari suasana baru untuk healing tapi tetap murah meriah di sekitar Jakarta Barat? Mungkin Hutan Kota Srengseng bisa jadi salah satu pilihan.

Hutan yang masih ditumbuhi vegetasi alami ini menawarkan pengalaman kembali ke alam di tengah kota.

"Di sini biasanya orang-orang memancing, dan banyak tumbuhan yang juga dilengkapi dengan papan informasi," kata Pemandu Wisata Mohamad Ilyas Subekti dalam acara Jakarta Ecotourism Festival 2025 - Mainland One Day Trip Jakarta Barat, di Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat pada Selasa (14/10/2025).

Baca juga:

Jika beberapa lahan terbuka hijau lainnya di Jakarta dilengkapi beberapa fasilitas seperti sarana olahraga, ataupun kursi taman di sekitar kawasan.

Lain halnya dengan Hutan Kota Srengseng yang fasilitas tersebut hanya ditempatkan di gerbang masuk. Selebihnya, area hutan dibiarkan tumbuh secara alami.

Saat Kompas.com menyambangi kawasan Hutan Kota Srengseng pada Selasa (14/10/2025),  tampak beberapa tumbuhan dilengkapi dengan papan informasi.

Jalanan untuk mengelilingi hutan pun tampak terawat, lengkap dengan penunjuk arah untuk penyandang disabilitas.

Baca juga: 5 Tips Berkunjung ke Hutan Kota Srengseng, Bawa Obat Anti Nyamuk

Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat, Selasa (14/10/2025). Kompas.com/ Suci Wulandari Putri Hutan Kota Srengseng, Jakarta Barat, Selasa (14/10/2025).
Namun sayangnya, pada hari itu area hutan tampak kotor dengan sampah pengunjung. 

Berdasarkan informasi yang Kompas.com himpun di lapangan, area tersebut sebelumnya ramai dikunjungi oleh masyarakat yang menyaksikan acara lomba memancing di danau.

Sore itu, beberapa masyarakat juga tampak masih memancing di area danau. Beberapa ada yang sibuk menarik pancingan, ada pula yang masih duduk menunggu umpan dimakan ikan.

Sementara itu, beberapa warga ada yang jalan sore, ada pula yang duduk santai sembari bercengkerama di tepian danau.

Baca juga:

Dulu tempat penimbunan sampah

Menambahkan dari Kompas.com (3/7/2025), Hutan Kota Srengseng mulanya merupakan tempat penimbunan sampah, lalu diubah menjadi lahan hijau. 

Hutan Kota Srengseng mulai dibangun sekitar 1995 dengan luas sekitar 10,5 hektar. Hingga saat ini setidaknya terhitung ada tiga jenis pohon yang dominan tumbuh di Hutan Kota Srengseng. 

Di antaranya ada pohon jenis Mahoni (Swietenia macrophylia) sekitar 815 batang, pohon jenis Randu (Ceiba pentandra) sekitar 539 batang, dan pohon jenis Flamboyan (Deloni regia) sekitar 527 batang.

Banyaknya pepohonan yang rimbun dan besar dapat melindungi pengunjung dari terik matahari.

Halaman:


Terkini Lainnya
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Pembangunan Lift Kaca Kelingking Beach Disetop Sementara, Dipasang Garis Polisi
Travel News
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Dihadang Angkutan Umum, Transjakarta Hentikan Sementara Rute Pulogadung–Kampung Melayu
Travel News
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
3 Karya Budaya Wonosobo Masuk Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2025
Travel News
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Libur Akhir Tahun, Waspada Puncak Musim Hujan dan Baca Tips Ini
Travel News
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
KA Bukit Serelo Kertapati-Lubuk Linggau, Harga Tiket Rp 32.000
Travelpedia
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
7,2 Ton Sampah Diangkut dari Kawasan Pantai Tanjung Aan NTB
Travel News
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Wonderful Indonesia Wellness 2025 Digelar di Solo dan Yogya Sebulan Penuh
Travel News
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Tren Pariwisata Dunia Bergeser, Gen Z Makin Doyan Liburan
Travel News
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Super Air Jet Buka Rute Jakarta-Kediri PP 10 November, Terbang 3 Kali Seminggu
Travel News
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani 2025 Terbaru, Simak!
Travel News
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
3 November, Harga Tiket Jalur Pendakian Gunung Rinjani Naik
Travel News
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Tak Menyeramkan, Hantu di Saloka Theme Park Diajak Foto Manusia
Travelpedia
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Mengenal Rapa’i Uroh Duek, Alat Musik Tradisional Lhokseumawe
Travelpedia
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Sejarah Keraton Surakarta, Dulu Istana Kerajaan Mataram Islam
Travelpedia
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Pakubuwono XIII Wafat, Raja Keraton Surakarta yang Naik Tahta Sejak 2004
Travelpedia
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau