Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Sebut Banyak Karya Sastra Indonesia yang Belum Go Internasional

Kompas.com - 14/06/2025, 14:35 WIB
Melvina Tionardus,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon menyoroti karya-karya sastra Indonesia yang terkenal apik tetapi belum memiliki versi bahasa asingnya.

Alhasil, karya sastra tersebut tak dapat dipromosikan secara internasional dan dikenal luas.

Ia berpendapat, dari sastra dapat lahir ekspresi-ekspresi budaya yang lain, misalnya diadaptasi menjadi film.

"Kita nih kurang sekali penerjemahan karya sastra kita terutama ke dalam bahasa Inggris. Ini salah satu mengapa karya-karya kita ini kurang dikenal," kata Fadli dalam diskusi publik Sastra Mendunia di Gedung Kementerian Kebudayaan, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).

Baca juga: Hanya Dua Kasus HAM Berat Masuk Penulisan Ulang Sejarah RI, Fadli Zon: Bukan Cari Kesalahan

"Banyak sekali karya-karya bagus sebut saja dari zaman Pujangga Lama, Pujangga Baru, Balai Pustaka dan lain-lain yang tidak diterjemahkan,” imbuh Fadli Zon.

Oleh karena itu Kementerian Kebudayaan meluncurkan program Laboratorium Penerjemah Sastra, Laboratorium Promotor Sastra, dan Penerjemahan Karya Sastra.

Fadli Zon meminta jajaran di Kementerian Kebudayaan untuk menerjemahkan karya yang terbaik.

“Supaya kita mempunyai satu platform untuk membawa sastra kita tengah dunia,” ujarnya.

Ia tak menampik mungkin ada sastrawan yang telah memiliki kemampuan promosi individual dengan jaringan dan kemampuan bertahan di pasar dunia.

Tetapi ada juga yang masih memerlukan bantuan dari pemerintah dan negara untuk membuat penerjemahan.

“Memang sudah dilakukan (dari dulu) tetapi tidak secara sistematis. Kadang ada kadang tidak ada. Jadi harusnya ini terus menerus kita lakukan untuk memperkenalkan sastra Indonesia yang sangat kaya ceritanya tapi kita tidak mendapat apresiasi yang proporsional,” jelasnya.

Baca juga: Menteri Kebudayaan Fadli Zon Resmi Jabat Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan

Fadli Zon juga menyinggung bahwa sampai sekarang Indonesia belum pernah mendapat hadiah nobel sastra dunia, mentok hanya masuk nominasi.

Meskipun, kata Fadli Zon, hadiah nobel ini terkadang mengandung unsur politis.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau