KOMPAS.com - Sejumlah informasi telah beredar bahwa aplikasi permainan yang populer di kalangan anak-anak akan merilis fitur “dating” atau berkencan.
Rencana ini dikabarkan telah ada sejak Konferensi Pengembang Roblox pada tahun 2023 silam. Dilansir dari Fox 13, CEO Roblox David Baszucki membahas kembali mengenai pengembangan ide fitur pada sebuah podcast.
“Saya pikir banyak orang yang terlalu takut untuk berkencan di dunia nyata mungkin akan lebih mudah memulai dengan kencan virtual, dan kemudian jika mereka merasa cocok, mereka akan beralih ke dunia nyata,” ujarnya dikutip dari Fox 13, Minggu (7/9.2025).
Baca juga: Petinggi Roblox Akan Berikan Kuliah Tamu di President University, Ada Peluang Magang
Dengan adanya fitur ini, pengguna bisa membawa hubungan di dunia maya menjadi nyata. Selain itu, Roblox juga diyakininya sebagai aplikasi untuk mengatasi kesepian bagi masyarakat, maka lahirlah rencana untuk membuat fitur berkencan.
Akan tetapi, belum ada tanggal pasti kapan fitur ini benar-benar akan diluncurkan, diresmikan, dan mulai bisa diakses oleh para pengguna.
Tentu, hal ini bisa menimbulkan kekhawatiran bagi banyak orangtua. Terlebih, 40 persen pemain Roblox terdiri dari pengguna di bawah usia 13 tahun dan cukup populer juga di kalangan anak-anak Indonesia.
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkap 2,07 persen dari pengguna internet game online bermain Roblox. Artinya, ada sekitar 1,33 juta orang dari seluruh penduduk Indonesia.
Baca juga: AI Paling Sering Digunakan Untuk Belajar, Gen Z Mendominasi
Meski begitu, CEO Roblox mengklaim bahwa fitur ini hanya bisa diakses oleh pengguna dengan usia 21 tahun ke atas.
"Jadi, saya pikir ada epidemi kesepian yang sedang terjadi di dunia. Saya rasa saya akan mengambil risiko dan mengatakan, dalam tanda kutip, '21 tahun ke atas, ID terverifikasi, (pengguna) yang telah berlangganan'. Suatu hari nanti kita akan memiliki kencan di Roblox,” ucapnya, dikutip dari Tweaktown, Minggu (7/9/2025).
Berdasarkan situs resmi Roblox Help, anak-anak di bawah usia 13 tahun tidak bisa mengubah tanggal ulang tahun mereka karena membutuhkan verifikasi ID, seperti SIM dan passport, atau persetujuan orangtua.
Akan tetapi, tak ada jaminan pasti apakah verifikasi tersebut bisa dipalsukan. Kemudian, tak ada informasi lanjutan apakah anak-anak diatas usia 13 tahun bisa memalsukan umur mereka.
Baca juga: Akademisi Untag Sebut AI di Roblox Belum Efektif Lindungi Anak
Oleh karena itu, masih diperlukan pendampingan orangtua untuk mengawasi anak-anak ketika mereka bermain game online ini.
Dilansir dari Times of India, Roblox sebelumnya terkenal sebagai permainan anak yang aman. Namun, sejak Juni 2023, aplikasi ini mulai meluncurkan berbagai konten dewasa.
Ada sejumlah konten yang hanya bisa diakses oleh pengguna terverifikasi, misalnya seperti romansa, alkohol, dan kekerasan ekstrem.
Sebelumnya, Roblox juga dikabarkan pernah mengalami isu tuduhan karena dijadikan sarana bagi orang dewasa untuk “merayu” anak-anak dibawah umur, termasuk menculik hingga melakukan pelecehan seksual.
Baca juga: Larang Anak-anak Main Roblox, Mendikdasmen: Orangtua Harus Kontrol Penggunaan Gawai
Perbincangan soal problematika Roblox pun sudah ramai di Indonesia. Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah) juga turut berpendapat bahwa Roblox memang memiliki dampak yang berbahaya bagi generasi muda Indonesia, utamanya karena mengandung kekerasan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti pun melarang anak-anak untuk mengakses permainan ini.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini