Ia berpendapat bahwa jika dikaitkan dengan tugas Badan Bahasa, dalam konteks peningkatan literasi pangan, bahasa Indonesia bisa lebih dikembangkan lagi melalui penambahan kosakata baru yang terkait dengan industri pangan.
“Misalnya jenis makanan baru akibat adanya berbagai inovasi, tentu perlu nama baru sehingga kosakata bahasa Indonesia makin bertambah. Semoga dalam jangka panjang jumlahnya bisa sama dengan kosakata dalam bahasa Inggris,” imbuh Basseng.
Baca juga: Sinergi Industri dan Perguruan Tinggi Tingkatkan Literasi Pangan Masyarakat
Untuk diketahui, isi dari Asta Cita Keempat Presiden Prabowo Subianto yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia, sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender serta penguatan perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas.
Hal itu bermaksud bahwa pentingnya peningkatan kualitas pendidikan, vokasi, sains, teknologi, dan bahasa sebagai fondasi pembangunan SDM unggul.
Adapun Asta Cita Kelima berisi tentang percepatan hilirisasi dan industrialisasi guna meningkatkan nilai tambah dalam negeri, termasuk di sektor pangan dan pertanian, demi memperkuat kemandirian ekonomi desa dan memperluas dampak ekonomi produktif.
Poin ini memberi tekanan pada industrialisasi dan hilirisasi industri pangan sebagai pendorong ekonomi nasional berbasis desa yang produktif.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya