Cara jawab 2: Kalaupun itu terjadi, tekankan kamu tetap akan pulang kendati harus berpisah.
4. Dengan dana terbatas, apakah lebih baik menyekolahkan 10 orang di dalam negeri atau 1 orang di luar negeri?
Cara jawab: Hindari memberikan jawaban yang terlalu absolut.
Tekankan bahwa untuk menilai kasus ini, sebaiknya menerapkan prinsip lebih memprioritaskan kualitas ketimbang kuantitas, sehingga situasinya perlu ditinjau secara case-by-case.
Tidak menutup kemungkinan bahwa 1 orang yang disekolahkan ke luar negeri itu mampu memberikan kontribusi dengan dampak yang lebih besar daripada gabungan kontribusi 10 orang yang disekolahkan di dalam negeri.
Oleh karena itu, seharusnya kualitas dan kapasitas kontribusi yang menjadi penentu, bukan jumlah anak yang disekolahkan.
5. Mengapa gagal di seleksi LPDP sebelumnya?
Cara jawab: Jika ini bukan kali pertamamu mendaftar LPDP, besar kemungkinan kamu akan mendapatkan pertanyaan seperti ini.
Pastikan kamu dapat mengevaluasi diri sendiri dan mengintrospeksi kekurangan kamu ketika mendaftar sebelumnya, dan jangan malah menyalahkan keadaan atau kondisi eksternal lainnya.
Contoh pernyataan menyalahkan keadaan "kuota penerima LPDP yang terus menurun, persaingan semakin ketat, sektor prioritas LPDP yang beralih".
Baca juga: 3 Perubahan Skema Beasiswa LPDP Tahun 2026
6. Kalau LPDP ingin mengubah kampus tujuan apakah bersedia?
Cara jawab: Hindari jawaban ya atau tidak.
Berikan kesan kamu memiliki pemikiran terbuka. LPDP pasti punya pertimbangan yang baik jika sampai terjadi hal ini.
Tetapi kamu juga tetap harus mengevaluasi apakah kampus tujuan baru masih sesuai dengan aspirasi studimu.
7. Ceritakan tentang Tugas Akhir/Skripsi saat S1 dan kaitannya dengan Indonesia.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya