KOMPAS.com - Siapa yang tidak suka tempe? Baik digoreng maupun ditumis, olahan kedelai ini selalu menjadi favorit di meja makan.
Selain rasanya yang lezat, tempe juga terkenal karena harganya yang terjangkau. Dengan hanya lima ribu rupiah, kita sudah bisa mendapatkan tempe sebesar genggaman tangan.
Namun, meskipun terlihat mudah diolah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat membeli tempe.
Baca juga: Benarkah Tempe yang Terbuat dari Kedelai Impor Bisa Picu Penyakit? Ini Kata Ahli Gizi UI
Berikut ini adalah 3 ciri tempe yang sebaiknya tidak layak dibeli, dilansir dari laman Sajian Sedap:
Perhatikan warna tempe dan jamurnya. Tempe yang baik umumnya memiliki warna kuning dengan jamur berwarna putih.
Lihat postingan ini di Instagram
Jika tempe sudah berubah warna menjadi kecoklatan, ini menandakan bahwa tempe tersebut mulai mengalami pembusukan.
Oleh karena itu, pastikan memilih tempe dengan paduan warna kuning dan putih yang masih segar.
Ciri lain yang perlu dihindari adalah tempe yang mudah hancur. Pilihlah tempe yang memiliki tekstur padat dan jamur yang seperti kapas.
Tekan tempe secara perlahan, dan pastikan tempe tersebut keras dan tidak mudah hancur. Hindari tempe yang butirannya sudah mulai terlepas karena kualitasnya sudah menurun.
Baca juga: Resep Pepes Tempe Petai, Lauk Makan Tanpa Minyak
Selain itu, tempe yang agak basah dan mudah patah juga harus dihindari karena akan cepat busuk.
Tempe terbentuk dari proses fermentasi sehingga muncul jamur putih di sela-selanya. Namun, tempe yang baik tidak akan mengeluarkan aroma menyengat atau sangit.
Baca juga: Resep Sambal Goreng Kering Tempe, Stok Lauk di Rumah
Saat memilih tempe, cobalah untuk menghirup aromanya. Jika sudah mulai menimbulkan aroma menyengat, hindari tempe tersebut karena artinya sudah mulai mengalami pembusukan.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini