Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buah Ini Bisa Meningkatkan Mood dan Mengurangi Stres, Kata Ahli Gizi

Kompas.com - 19/04/2025, 11:46 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Ketika menghadapi masalah hidup atau sekadar menjalani rutinitas harian yang padat, penting untuk mulai memperhatikan kebiasaan yang bisa meredakan stres.

Salah satu langkah sederhana, tetapi berdampak besar untuk hal ini adalah melalui pola makan yang sehat.

Menurut para ahli gizi, buah-buahan (terutama jenis citrus) bisa menjadi kunci untuk meningkatkan suasana hati dan mengurangi tekanan mental.

Baca juga: 7 Alasan untuk Makan Lebih Banyak Buah Citrus

Hubungan buah citrus, kesehatan usus, dan mood

Buah citrus seperti jeruk, lemon, dan grapefruit dikenal kaya akan vitamin C, nutrisi penting yang berperan dalam mengatur kadar kortisol (hormon utama penyebab stres dalam tubuh).

Ahli gizi Kristen Lorenz menjelaskan bahwa vitamin C juga berkontribusi pada produksi neurotransmitter seperti dopamin dan serotonin yang berfungsi menstabilkan suasana hati dan memberikan efek relaksasi.

Tak hanya itu, penelitian skala besar menunjukkan bahwa konsumsi buah citrus dapat mendukung kesehatan emosional dan mental melalui pengaruhnya terhadap kesehatan usus.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Foodplace (@my.foodplace)

Studi ini menemukan bahwa asupan citrus berhubungan dengan penurunan risiko depresi, terutama pada wanita.

Hal ini berkaitan dengan kandungan senyawa unik dalam buah citrus seperti flavonoid, serat prebiotik, dan polifenol yang mendukung mikrobioma usus yang sehat.

“Komponen ini meningkatkan produksi asam lemak rantai pendek (SCFA) yang berperan dalam fungsi neurotransmitter dan membantu mengatur suasana hati,” tambah Lorenz.

Baca juga: Resep Wedang Jahe Jeruk Nipis, Minuman Hangat Saat Badan Meriang

Citrus juga dapat mengurangi permeabilitas usus (leaky gut), yang jika tidak dikendalikan dapat meningkatkan peradangan dan memperburuk stres.

Polifenol dalam citrus, seperti hesperidin dan naringenin, juga terbukti meningkatkan bakteri baik seperti Bifidobacterium longum, yang berperan dalam menurunkan peradangan usus dan memperkuat lapisan pelindung usus, jelas ahli gizi Samantha Peterson.

Semua ini mendukung koneksi usus-otak (gut-brain axis), sistem komunikasi dua arah antara otak dan usus, yang sangat berpengaruh terhadap kestabilan emosional.

Faktanya, sekitar 90 persen serotonin (neurotransmitter yang mengatur mood) diproduksi di saluran pencernaan.

Baca juga: Manfaat Makan Jeruk, Bantu Kurangi Stres

Maka, tak heran jika mendukung kesehatan usus berarti juga mendukung kesehatan mental secara keseluruhan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau