KOMPAS.com - Kunyit dikenal luas sebagai rempah tradisional serbaguna. Bumbu ini kerap hadir dalam berbagai hidangan khas Nusantara.
Bukan cuma pewarna alami, kunyit juga dipercaya menyehatkan. Banyak orang mengolahnya menjadi minuman herbal untuk stamina tubuh.
Baca juga: Cara Membuat Jamu Kunyit Asam Resep Sederhana, Berkhasiat Pakai Bahan Utama Saja
Namun, muncul kekhawatiran soal efek kunyit terhadap ginjal. Isu ini memicu banyak pertanyaan di kalangan masyarakat.
Artikel ini akan membahas apakah kunyit bisa sebabkan gagal ginjal. Penjelasan diambil dari ahli ginjal dan pakar nutrisi.
Baca juga: Resep Susu Kunyit atau Golden Milk yang Banyak Manfaatnya
Kunyit mengandung kurkumin, senyawa aktif yang memberi warna kuning khas. Dilansir dari Health Match (23/6/2022), kurkumin bersifat antioksidan dan antiinflamasi.
Rempah ini sering dikonsumsi sebagai jamu bersama asam jawa untuk menjaga daya tahan tubuh. Meski demikian, aromanya yang tajam dan rasa hangatnya membuat sebagian orang ragu akan efeknya pada organ dalam.
Dilansir dari Times of India (23/2/2025), dr. Reetesh Sharma dari Rumah Sakit Asia di India menjelaskan, konsumsi kunyit dalam jumlah sedang tidak berbahaya.
Risiko muncul bila kunyit dikonsumsi berlebihan, khususnya dalam bentuk suplemen dosis tinggi. Kunyit memiliki kadar oksalat tinggi, yang bisa meningkatkan risiko batu ginjal. Ini berbahaya bagi individu dengan riwayat gangguan ginjal.
Dosis tinggi kurkumin menambah beban kerja ginjal dalam menyaring zat kimia. Penelitian menyebutkan, konsumsi suplemen kunyit secara berlebihan bisa memicu gagal ginjal, terutama pada orang dengan penyakit bawaan.
Kurkumin juga bisa berinteraksi dengan obat tertentu seperti obat pengencer darah atau obat ginjal, sehingga penggunaannya harus hati-hati.