Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Daging Kambing Lebih Sehat Dibanding Daging Sapi

Kompas.com - 07/06/2025, 18:06 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pada momen Idul Adha, masyarakat Muslim di seluruh dunia merayakan dengan menyembelih hewan kurban dan mengolah dagingnya menjadi berbagai hidangan lezat.

Dua jenis daging merah yang paling umum dikonsumsi saat perayaan ini adalah daging sapi dan daging kambing.

Keduanya merupakan sumber protein hewani yang kaya nutrisi, namun sering menimbulkan dilema bagi mereka yang peduli terhadap kesehatan, terutama terkait dengan kadar kolesterol dan lemak.

Baca juga: 5 Makanan Penurun Kolesterol setelah Santap Daging Kambing

Meski sama-sama berpotensi meningkatkan kadar kolesterol jika dikonsumsi berlebihan, daging kambing kerap dianggap sebagai pilihan yang lebih sehat dibandingkan daging sapi. Hal ini bukan tanpa alasan.

Menurut Samuel Oetoro, seorang Dokter Spesialis Gizi Klinik dari MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dan Mandaya Royal Hospital, kandungan nutrisi dasar dari kedua daging merah ini memang relatif mirip.

Alasan daging kambing lebih sehat

Namun, dari sisi kesehatan jangka panjang, daging kambing menunjukkan beberapa keunggulan penting.

1. Kandungan kolesterol yang lebih rendah

Salah satu alasan utama mengapa daging kambing dinilai lebih sehat adalah karena kandungan kolesterolnya yang lebih rendah.

Ilustrasi daging kambing. Memahami dari mana asal bau prengus pada daging kambing dan bagaimana teknik pengolahan yang tepatFreepik/bublikhaus Ilustrasi daging kambing. Memahami dari mana asal bau prengus pada daging kambing dan bagaimana teknik pengolahan yang tepat

Dalam 100 gram daging kambing, terdapat sekitar 75 mg kolesterol, sementara jumlah yang sama pada daging sapi mengandung sekitar 90 mg kolesterol.

Perbedaan ini mungkin terlihat kecil, tetapi menjadi sangat berarti bagi mereka yang harus membatasi asupan kolesterol, terutama penderita atau berisiko tinggi terhadap penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Baca juga: 3 Beda Daging Kambing dan Domba, Terutama Rasa dan Tekstur

Menurut Samuel, asupan kolesterol harian tidak boleh melebihi 300 mg, dan bagi orang dengan kadar kolesterol borderline, batas ini bahkan hanya 200 mg per hari.

Oleh karena itu, memilih daging kambing bisa membantu menjaga kadar kolesterol tetap dalam batas aman.

2. Lemak dan kalori lebih rendah

Selain kolesterol, lemak jenuh juga menjadi perhatian penting dalam konsumsi daging merah. Daging kambing cenderung memiliki kadar lemak jenuh yang lebih rendah dibandingkan daging sapi.

ilustrasi daging kambing.Shutterstock/ManaswiPatil ilustrasi daging kambing.

Lemak jenuh berlebih dapat meningkatkan risiko obesitas, yang berujung pada berbagai penyakit kronis seperti diabetes, stroke, dan penyakit jantung.

Tak hanya itu, nilai kalori dalam daging kambing juga lebih rendah jika dibandingkan daging sapi.

Kalori yang berlebihan dari makanan, jika tidak dibakar melalui aktivitas fisik, akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak, yang kemudian memicu penambahan berat badan dan gangguan metabolik.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau