KOMPAS.com - Bugis mandi merupakan salah satu jajanan tradisional Indonesia yang bisa ditemukan dengan mudah di berbagai daerah.
Bahan utama kue ini adalah tepung ketan dengan isian kelapa parut yang dicampur dengan gula merah dan disajikan dengan kuah santan kental.
Melansir Buku 30 Resep Jajan Pasar Ala Master Kue Tradisional (2020) karya Lanny Rustan, berikut resep bugis mandi hijau yang lembut, gurih, dan legit.
Baca juga: 5 Bahan Pengganti Santan, Bisa untuk Opor Ayam dan Kue Tradisional
Catat bahan-bahan lengkap untuk membuat bugis mandi hijau di bawah ini, mulai dari kulit, isi, dan santan kental:
Baca juga: Resep Kue Talam Pisang Kukus, Camilan Tradisional Mudah Dibuat Pemula
Setelah mempersiapkan bahan-bahan di atas, berikut langkah-langkah membuat bugis mandi hijau:
Seduh tepung ketan dengan air mendidih dan aduk hingga rata. Tambahkan kentang kukus yang sudah dihalurkan, aduk sambil menuangkan santan sedikit demi sedikit. Berikan pewarna daun suji pada adonan tersebut.
Masak gula merah dan gula pasir dengan santan hingga mendidih, aduk rata, dan saring untuk memisahkan dengan kotoran.
Setelah itu, tambahkan kelapa parut, garam, vanili, dan daun pandan, masak kemali hingga agak mengering.
Masukkan 2 sendok makan tepung ketan, aduk hingga cukup kering. Bentuk bulat-bulat kecil untuk isian bugis mandi.
Campurkan maizena dan santan kental, masak hingga matang dan mengental atau memiliki tekstur seperti bubur.
Ambil adonan kulit, bisa ditimbang atau menggunakan sendok agar ukuran adonan sama besar, lalu pipihkan untuk memasukkan isi. Tutup adonan dengan rapat agar tidak terbuka saat dikukus.
Panaskan panci kukusan, bagian saringan kukusan beri lembaran daun pisang, letakkan bulatan hijau di atas daun pisang, dan kukus selama 20 menit.
Siapkan wadah, tuang secukupnya santan kental, tambahkan tiga bulatan bugis mandi, dan sajikan.
Baca juga: Resep Bubur Kampiun, Dessert Tradisional Khas Minang
Resep di atas dapat menghasilkan 13 porsi bugis mandi hijau, tentu jumlah ini tergantung besar kecil dari bulatan serta wadah yang digunakan,
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini