TEL AVIV, KOMPAS.com - Israel pada Rabu (27/11/2024) mengatakan, akan mengajukan banding ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Permintaan Israel juga meliputi penangguhan surat penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant sembari menunggu hasil banding.
ICC pekan lalu mengeluarkan surat perintah penangkapan kepada Netanyahu dan Gallant atas dugaan kejahatan kemanusiaan dan kejahatan perang dalam perang melawan Hamas di Gaza.
Baca juga: Perancis Nyatakan Netanyahu Miliki Imunitas Hindari Penangkapan ICC
Surat perintah itu menuai kecaman keras dari Netanyahu dan para politisi Israel. Netanyahu menuduh ICC anti-Semitisme dan bersumpah untuk tetap membela Israel.
"Negara Israel menentang yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) dan legitimasi surat perintah penangkapan yang dikeluarkan," kata kantor Netanyahu, dikutip dari AFP.
"Jika pengadilan menolak permintaan ini, akan semakin menunjukkan kepada teman-teman Israel di Amerika Serikat dan di seluruh dunia betapa biasnya Mahkamah Pidana Internasional terhadap Negara Israel," tambahnya.
Sejauh ini ICC belum berkomentar tentang rencana banding Israel.
"Kalau permintaan banding diajukan, keputusan diserahkan kepada hakim," kata juru bicara ICC Fadi El Abdallah kepada wartawan, ketika ditanya tentang banding tersebut.
Baca juga:
ICC juga mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk kepala militer Hamas Mohammed Deif.
Pada awal Agustus 2024, Israel mengeklaim membunuh Deif dalam serangan udara di Gaza selatan pada Juli, tetapi Hamas belum mengonfirmasi kematiannya.
Selanjutnya, ICC pada 21 November 2024 menyatakan bahwa ada alasan logis untuk menangkap Netanyahu dan Gallant karena mereka memikul tanggung jawab pidana atas kejahatan perang berupa kelaparan sebagai metode peperangan.
Kedua orang itu juga dituding melakukan kejahatan kemanusiaan berupa pembunuhan, penganiayaan, dan tindakan tidak manusiawi lainnya.
Baca juga: Mengapa ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Apa Dampaknya?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini