“Seperti permainan bocce yang dimainkan dengan proyektil mematikan,” ujar Newitz.
Beragam simbol budaya memperindah pesta-pesta Cahokia. Tiang-tiang tinggi berdiri megah di plaza, yang kemungkinan digunakan untuk pertunjukan atau ritual spiritual.
Kostum warna merah, putih, dan hitam menjadi favorit. Warga berdandan dengan mohawk, sanggul, dan bulu. Tato menghiasi wajah dan tubuh.
Sementara itu, bukti arkeologis menunjukkan konsumsi minuman berkafein dari daun yaupon atau tanaman asli Amerika Utara yang hanya tumbuh ratusan mil jauhnya dari Cahokia. Minuman ini diyakini memiliki nilai spiritual tinggi dan menjadi bagian dari ritual kolektif.
“Sebagian dari nilainya terletak pada kesulitan untuk mendapatkannya,” kata antropolog Patricia Crown.
Baca juga: Penyebab Pemadaman Listrik Massal di Spanyol-Portugal Masih Misteri
“Anda harus memiliki jaringan untuk bisa mendapatkan substansi jika itu penting bagi sistem keagamaan Anda,” tuturnya.
Kini, Cahokia dikenal sebagai Situs Sejarah Negara Bagian Cahokia Mounds, sebuah situs warisan dunia UNESCO yang melindungi 70 gundukan asli dan memamerkan rekonstruksi kehidupan masa lalu.
Jalur sepanjang 10 kilometer membawa pengunjung menelusuri padang rumput dan lahan basah, lengkap dengan panduan audio dan pusat interpretasi yang menghadirkan kerajinan batu dan tembikar khas Cahokia.
Namun, seperti peradaban lain, Cahokia mengalami kemunduran. Sekitar tahun 1400, kota ini ditinggalkan. Para ahli meyakini kepergian ini disebabkan oleh gabungan faktor lingkungan dan sosial seperti perubahan iklim, kekerasan, dan banjir.
Meski ditinggalkan, jejak Cahokia tidak sepenuhnya hilang. Yaupon kini menjadi teh lokal yang kembali populer, sementara chunkey dimainkan kembali oleh komunitas Pribumi Amerika sebagai warisan budaya.
Lebih dari itu, semangat berpesta sambil menikmati makanan dan olahraga masih terasa akrab di seluruh pelosok Amerika.
Baca juga: Gunung Es Terbesar di Dunia Mulai Hancur, Habitat Jutaan Penguin Terancam
“Kami berpesta seperti itu di seluruh Amerika Serikat,” kata Newitz.
“Itu sangat sesuai dengan sejarah Amerika,” tegas dia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini