Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Thailand-Kamboja Merembet ke Medsos, Warganet Saling Serang

Kompas.com - 26/07/2025, 10:47 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber BBC

BANGKOK, KOMPAS.com – Di tengah eskalasi militer Thailand dan Kamboja terkait sengketa perbatasan, warga kedua negara perang di dunia maya.

Melansir BBC pada Sabtu (26/7/2025), warga Thailand dan Kamboja saling serang komentar, tagar, dan unggahan yang memperkeruh situasi.

Mereka saling menyalahkan atas bentrokan di perbatasan kedua negara.

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Candi Era Sriwijaya Jadi Pemicu Perang Thailand-Kamboja | Perancis Akan Akui Negara Palestina

Narasi yang berkembang mengikuti versi resmi pemerintah masing-masing, sedangkan sebagian lainnya menyulut sentimen kebencian.

“Justice for Cambodia,” tulis seorang pengguna TikTok dari Kamboja dalam video yang menyebut pasukan Thailand menembak lebih dulu.

Sebagai tanggapan, seorang pengguna Thailand menulis, “Siapa yang percaya negara penipu terbesar bilang apa?”

Unggahan lainnya menyerukan tagar #CambodiaOpenedFire dari pihak Thailand, sedangkan warga Kamboja membalas dengan #ThailandOpenedFire dan membuat video balasan.

Situasi ini memperlihatkan bagaimana ketegangan geopolitik dapat memecah masyarakat sipil di ruang digital.

Ketegangan semakin meningkat setelah bentrokan bersenjata yang terjadi sejak Mei lalu dan kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir.

Baca juga: RI Waspadai Perang Thailand-Kamboja, Mensesneg: Hindari Komentar Politik

Tidak hanya soal perbatasan, tapi juga persaingan budaya

Persaingan antara Thailand dan Kamboja tak hanya soal perbatasan, tetapi juga mencakup isu-isu budaya yang memantik perdebatan.

Pengguna media sosial saling klaim atas tradisi tari, pakaian adat, hingga warisan kuliner.

Frasa seperti “Claimbodia” sering kali digunakan sebagai sindiran oleh nasionalis Thailand, sedangkan warga Kamboja membalasnya dengan sebutan “pencuri Siam”.

Pada 2023, para kickboxer Thailand memboikot SEA Games di Kamboja setelah acara olahraga yang mereka kenal sebagai Muay Thai diperkenalkan sebagai Kun Khmer, sebutan orang Kamboja untuk olahraga tersebut.

Pada awal Juli ini, kontroversi muncul lagi dengan pencalonan tradisi pernikahan Khmer ke UNESCO oleh Kamboja, yang memicu kemarahan publik Thailand dan menuding negara tetangganya ini melakukan perampasan budaya.

Baca juga: Candi Era Sriwijaya Jadi Pemicu Perang Thailand-Kamboja, Begini Sejarahnya

Dari media sosial ke dunia nyata

Perang di media sosial mulai merembet ke dunia nyata.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau