KOMPAS.com - Berita mengenai sejarah Candi Era Sriwijaya yang menjadi pemicu perang Thailand-Kamboja memuncaki daftar Populer Global saat ini.
Selanjutnya, terdapat artikel tentang penjelasan penyebab, jumlah korban, serta kondisi WNI di perbatasan yang menjadi wilayah perang Thailand-Kamboja.
Selain itu, berita perbandingan kekuatan militer antara Thailand dan Kamboja juga banyak dibaca di kanal Global Kompas.com.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Awal Mula Konflik Thailand-Kamboja | Fenomena Manusia Tikus di China
Selengkapnya, berikut ini adalah Populer Global edisi Jumat (25/7/2025) hingga Sabtu (26/7/2025) pagi.
Konflik bersenjata antara militer Thailand dan Kamboja pecah pada Kamis (24/7/2025) pagi di wilayah perbatasan dekat Candi Ta Muen Thom.
Baku tembak dan serangan udara meletus di kawasan perbatasan yang dipenuhi situs-situs warisan budaya, termasuk peninggalan dari abad ke-11 dan ke-12, yang bertepatan dengan era Kerajaan Sriwijaya di Nusantara.
Baca selengkapnya di sini.
Ketegangan berkepanjangan di perbatasan Thailand dan Kamboja kembali meledak menjadi bentrokan bersenjata pada Kamis (18/7/2025).
Sedikitnya 12 orang tewas, puluhan lainnya luka-luka, dan ribuan warga sipil harus mengungsi ke tempat aman.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Gaji Tentara Bayaran Rusia | Pria Tewas Terisap MRI Tak Lepas Kalung Besi
Konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja pecah pada Kamis (24/7/2205), dan menewaskan setidaknya 12 orang, menurut otoritas Thailand.
Konflik ini bermula dari sejarah panjang sengketa perbatasan, dan kematian seorang tentara Kamboja di wilayah sengketa pada Mei 2025.
Baca selengkapnya di sini.
Ketegangan di perbatasan Thailand dan Kamboja meningkat tajam setelah Thailand meluncurkan operasi militer udara-darat yang melibatkan jet tempur F-16 dan drone bersenjata buatan dalam negeri.
Dalam operasi yang berlangsung sejak Kamis (24/7/2025), Angkatan Darat Kerajaan Thailand merilis rekaman drone bersenjata lokal yang menjatuhkan bom mortir M261 dan M472 secara presisi ke sejumlah titik strategis militer Kamboja.
Baca selengkapnya di sini.
Presiden Perancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa negaranya akan mengakui Negara Palestina dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September mendatang.
"Setia pada komitmen historis Perancis terhadap perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah, saya telah memutuskan bahwa Perancis akan mengakui Negara Palestina," kata Macron melalui platform X (sebelumnya Twitter), Kamis (24/7/2025).
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: [POPULER GLOBAL] Pilot Jeju Air Salah Matikan Mesin | Bos Tamiya Meninggal Dunia
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini