BAGDAD, KOMPAS.com - Listrik padam di seluruh Irak pada Senin (11/8/2025).
Melansir AFP pada Selasa (12/8/2025), pemadaman listrik terjadi di tengah gelombang panas yang diperkirakan layanan meteorologi Irak akan berlangsung lebih dari sepekan.
Suhu panas meningkat hingga 50 Celcius di beberapa bagian Irak.
Baca juga: Dilanda Kekeringan Terparah Sejak 1976, Inggris Alami Kekurangan Air
Kementerian kelistrikan mengatakan jaringan mengalami pemadaman total setelah dua saluran transmisi mati.
Hal itu karena kenaikan suhu yang sangat tinggi, meningkatnya permintaan konsumen, dan beban listrik yang meningkat di provinsi Babil dan Karbala.
Dua provinsi tersebut sedang mengalami arus masuk jutaan peziarah untuk peringatan agama besar Muslim Syiah.
Wilayah Kurdistan di utara tidak terpengaruh.
Wilayah otonom ini telah berusaha memodernisasi sektor kelistrikan dan mampu menyediakan listrik negara 24 jam untuk sepertiga dari populasinya.
Baca juga: Pegunungan Salju Alpen Kering Dihantam Gelombang Panas, Kini Kurang Air
Kementerian ini juga mengatakan bahwa pemadaman listrik tersebut menyebabkan hilangnya lebih dari 6.000 megawatt di jaringan secara mendadak dan tidak terduga.
"Tim kami saat ini telah dimobilisasi di lapangan untuk secara bertahap memulihkan jaringan dalam beberapa jam ke depan," kata pihak kementerian kelistrikan.
Pihak berwenang kemudian mengumumkan bahwa listrik sedang dipulihkan secara bertahap di provinsi-provinsi selatan Dhi Qar dan Maysan.
Kota pelabuhan strategis Basra diperkirakan akan kembali mendapatkan aliran listrik pada Selasa (12/8/2025) dini hari.
Kekurangan listrik adalah keluhan yang sering terjadi di Irak, yang kadang-kadang diguncang oleh protes ketika pemadaman semakin parah di bulan-bulan musim panas.
Baca juga: Parahnya Dampak Perubahan Iklim: Hujan Banjir di India, Panas Membara di Jepang
Juru bicara layanan meteorologi Amer Al Jaberi mengatakan kepada AFP bahwa gelombang panas di Irak saat ini lebih intens dan lebih sering dibandingkan pada abad ke-20.
Jaberi mengatakan perubahan itu disebabkan oleh faktor perubahan iklim dan manusia.