KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) melaporkan kasus pertama infeksi parasit ulat pemakan daging (screwworm) pada manusia. Kasus tersebut terdeteksi pada seorang warga Maryland yang baru kembali dari perjalanan ke Guatemala.
Pejabat kesehatan Maryland mengonfirmasi kasus ini, sementara Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) belum memberikan komentar resmi.
Menurut laporan Reuters, pasien telah mendapatkan perawatan medis dan langkah pencegahan pun segera diterapkan.
Baca juga: Belalang dan Ulat Bantu Ketahanan Pangan di Kuwait, Ini Faktanya
“Dalam pekan terakhir saya mendapat laporan mengenai kasus ini,” kata Beth Thompson, dokter hewan negara bagian South Dakota, Minggu (24/8/2025).
Lalat screwworm betina biasanya bertelur di luka hewan berdarah panas. Setelah menetas, ratusan larva akan menggali dan memakan jaringan hidup menggunakan mulut tajamnya.
Infeksi ini berbahaya tidak hanya bagi sapi dan satwa liar, tetapi juga dapat menyerang manusia. Jika tidak diobati, penyakit bisa berakibat fatal.
Perawatan pasien melibatkan pembuangan larva dalam jumlah besar serta pembersihan luka secara menyeluruh. Meski demikian, peluang pemulihan masih ada bila penanganan dilakukan sejak dini.
Kasus ini menimbulkan kekhawatiran di pasar daging sapi AS yang tengah mencatat harga tertinggi akibat pasokan terbatas. Negara itu setiap tahun mengimpor lebih dari satu juta ekor sapi dari Meksiko.
Wabah screwworm dikhawatirkan berdampak besar pada Texas, negara bagian penghasil sapi terbesar. Peternak dapat menghadapi beban biaya tenaga kerja dan pengobatan tambahan jika parasit menyebar luas.
Baca juga: Bendungan Baru China di Tibet Picu Perang Air dengan India
Departemen Pertanian AS (USDA) telah meningkatkan patroli di perbatasan dengan memasang perangkap serta menurunkan petugas berkuda.
Namun, sejumlah peternak dan analis pasar menilai pemerintah lamban membangun fasilitas produksi lalat steril untuk menekan populasi hama, dikutip dari Sky News pada Senin (25/8/2025).
Menteri Pertanian AS Brooke Rollins pekan lalu mengumumkan rencana pembangunan fasilitas lalat steril di Texas.
Ia menegaskan pemerintah berkomitmen mencegah ulat pemakan daging masuk lebih jauh ke wilayah AS.
Fasilitas ini akan memproduksi lalat jantan dalam jumlah besar, kemudian disterilkan sebelum dilepas ke alam liar. Ketika kawin dengan lalat betina, proses reproduksi akan gagal sehingga populasi menurun.
Metode tersebut terbukti efektif dan sempat memberantas screwworm dari AS pada 1960-an.
Meksiko pun tengah membangun fasilitas serupa bernilai jutaan dolar untuk membatasi penyebaran hama.
Baca juga: Vaksin Malaria Pertama di Dunia Dapat Rekomendasi WHO, Hari Bersejarah atas Penyakit Parasit
USDA memperkirakan sebanyak 500 juta lalat steril perlu dilepas setiap minggu agar parasit terdorong kembali ke Celah Darien, wilayah hutan hujan yang memisahkan Panama dan Kolombia.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini