Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Buat Negara Sendiri lalu Jadi Presiden, Punya 400 Warga dan Terbitkan Paspor

Kompas.com - 25/08/2025, 15:01 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

ZAGREB, KOMPAS.com – Daniel Jackson, pemuda berusia 20 tahun, mencatat sejarah unik dengan mendirikan sebuah negara di kawasan sengketa antara Kroasia dan Serbia.

Negara mikro yang ia namai "Republik Merdeka Verdis" ini kini memiliki kabinet, bendera, mata uang, lebih dari 400 warga, dan dirinya sebagai presiden.

“Verdis adalah ide saya sejak berusia 14 tahun,” kata Jackson.

Baca juga: Rela Digigit Ular 200 Kali untuk Perkuat Antibodi, Pria Ini Jadi Pahlawan

“Awalnya hanya eksperimen kecil bersama beberapa teman. Kami semua pernah bermimpi menciptakan sesuatu yang gila.”

Jackson mendeklarasikan kemerdekaan Verdis pada 30 Mei 2019, di sebidang hutan kurang dari 125 acre di tepi Sungai Danube, wilayah yang selama ini tidak diklaim kedua negara karena sengketa perbatasan. Di peta, area itu dikenal sebagai “pocket three”.

Ada bendera, bahasa resmi, hingga paspor

Seorang pemuda bernama Daniel Jackson (20) menemukan tanah tak bertuan dan mendeklarasikan sebuah negara mikro bernama Republik Merdeka Verdis. Negara itu terletak di lahan sengketa seluas 125 hektar di tepi Sungai Donau, yang berada di antara Kroasia dan Serbia.X/@GlobeEyeNews Seorang pemuda bernama Daniel Jackson (20) menemukan tanah tak bertuan dan mendeklarasikan sebuah negara mikro bernama Republik Merdeka Verdis. Negara itu terletak di lahan sengketa seluas 125 hektar di tepi Sungai Donau, yang berada di antara Kroasia dan Serbia.

Meski kecil, negara ini memiliki bendera, kabinet pemerintahan, undang-undang, bahkan mata uang euro sebagai alat pembayaran. Bahasa resminya adalah Inggris, Kroasia, dan Serbia.

“Kami mulai mewujudkan Verdis saat saya berusia 18 tahun dengan membuat hukum dan bendera,” ujarnya.

“Sekarang kami telah membangun pemerintahan dan punya kabinet yang hebat,” imbuhnya.

Jackson, yang bekerja sebagai desainer digital di Roblox, mengeklaim Verdis kini memiliki lebih dari 400 warga resmi dari 15.000 pelamar.

Setiap warga mendapat paspor, meskipun Jackson mengingatkan agar tidak dipakai untuk perjalanan internasional.

“Ini negara kecil, jadi kami harus berhati-hati menerima pelamar,” katanya.

“Kami mencari keterampilan yang dibutuhkan, seperti pengalaman medis atau kepolisian,” lanjut Jackson.

Baca juga: Demi Nikahi Cucu Trump, Pria Ini Lompati Pagar Rumah Presiden AS

Dideportasi dari Kroasia

Aksi Jackson memproklamirkan Negara Verdis menghadapi penolakan keras dari pemerintah Kroasia.

Pada Oktober 2023, polisi Kroasia menangkapnya bersama sejumlah pengikut saat mencoba menetap di Verdis.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau