Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17,8 Ton Hadiah Istimewa Indonesia untuk Gaza, Apakah Efektif?

Kompas.com - 25/08/2025, 14:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

GAZA, KOMPAS.com - Indonesia mengirimkan hampir 18 ton bantuan ke Gaza melalui udara setelah mendapat izin khusus dari Israel.

Di tengah semakin banyaknya warga Gaza yang meninggal akibat kelaparan, Indonesia mencoba mengirimkan berbagai kebutuhan pokok, termasuk selimut, makanan pokok, makanan siap saji, dan obat-obatan.

Misi pemberian bantuan lewat udara dilakukan Indonesia bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan Indonesia, Minggu (17/8/2025).

Baca juga: Binaragawan Gaza Pun Kelaparan: Otot Susut, Bobot Turun 14 Kg

Sebanyak 17,8 ton bantuan yang dikirimkan merujuk pada tanggal proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 1945, yaitu 17 Agustus.

Pemerintah Indonesia mengatakan, bantuan ke Gaza sebagai sebuah hadiah yang istimewa.KEMENTERIAN PERTAHANAN INDONESIA via ABC INDONESIA Pemerintah Indonesia mengatakan, bantuan ke Gaza sebagai sebuah hadiah yang istimewa.
"Keberhasilan ini menjadi catatan bersejarah sekaligus hadiah istimewa bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia," kata Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, Kepala Biro Informasi Pertahanan di Kementerian Pertahanan.

Pihak TNI mengatakan, misi bantuan yang diberikan Indonesia ke Gaza dilakukan bersama negara-negara lain yang dipimpin oleh angkatan udara Yordania.

"Momentum Hari Kemerdekaan tidak hanya kita rayakan dengan upacara, tetapi juga dengan aksi nyata kemanusiaan. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban saudara-saudara kita di Gaza," ujar Kolonel Pnb Puguh Julianto selaku komandan misi.

"Melalui metode airdrop, bantuan dapat menjangkau wilayah-wilayah yang sulit ditembus melalui jalur darat," tambahnya.

Bantuan diberikan sebagai bagian dari perayaan kemerdekaan RI yang ke-80 tahun.KEMENTERIAN PERTAHANAN INDONESIA via ABC INDONESIA Bantuan diberikan sebagai bagian dari perayaan kemerdekaan RI yang ke-80 tahun.
Indonesia kemudian mengirimkan kembali bantuan kedua lewat udara ke Gaza, Selasa (19/8/2025), sebagai bagian dari rencana Indonesia untuk mengirimkan bantuan kepada warga Palestina sebanyak 800 ton.

Selain memberikan bantuan lewat udara, Indonesia juga pernah mencoba mengirimkan bantuan ke Rafah, bersama dengan lembaga amal Mesir.

Mokhamad Mahdum dari Badan Zakat Nasional Indonesia (BAZNAS), mengatakan bahwa misi tersebut "tidak mudah" karena keamanan dan peraturan di sekitar perbatasan yang berada di bawah kendali militer Israel.

Tiga dari lima truk yang membawa bantuan dari Indonesia diizinkan masuk, sedangkan dua lainnya masih menunggu izin, ujar Mokhamad dalam keterangan resmi BAZNAS.

Setidaknya setengah juta orang di Gaza dalam kondisi di ambang kelaparan dan sisanya mengalami kelaparan tingkat darurat akibat aksi militer yang dilakukan Israel di Jalur Gaza, menurut Program Pangan Dunia.

Meskipun tekanan internasional semakin meningkat untuk mengakhiri perang di Gaza dan meningkatkan pengiriman bantuan, Israel terus menyangkal jika mereka sengaja membuat warga Gaza kelaparan.

Baca juga: PBB Resmi Nyatakan Kelaparan di Gaza, Bencana Pertama di Timur Tengah

Apakah bantuan udara efektif?

Dua pesawat militer jenis C-130J Super Hercules milik TNI AU yang lepas landas dari pangkalan militer King Abdullah II di Yordania.KEMENTERIAN PERTAHANAN INDONESIA via ABC INDONESIA Dua pesawat militer jenis C-130J Super Hercules milik TNI AU yang lepas landas dari pangkalan militer King Abdullah II di Yordania.
Beberapa negara lain, termasuk Uni Emirat Arab, Yordania, Mesir, Jerman, Spanyol, Italia, dan Belgia, juga pernah mengirimkan bantuan melalui udara ke Gaza.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau