NAKAGAWA, KOMPAS.com – Shitsui Hakoishi, perempuan asal Jepang yang kini berusia 108 tahun, resmi dinobatkan sebagai tukang cukur wanita tertua di dunia oleh Guinness World Records.
Meski telah melewati satu abad usia, Hakoishi masih aktif memegang gunting dan melayani pelanggan setianya.
"Saya sangat bahagia. Hati saya berbunga-bunga," ujar Hakoishi dalam upacara perayaan di Kota Nakagawa, Prefektur Tochigi, seperti dikutip AFP (7/3/2025).
Baca juga: Pesan dalam Botol Berusia 122 Tahun Ditemukan di Dinding Mercusuar Tertua Tasmania
Acara tersebut dihadiri oleh dua anaknya, masing-masing berusia 85 dan 81 tahun.
Hakoishi lahir pada 1916. Ia memulai perjalanan karier sebagai tukang cukur sejak usia 14 tahun, setelah ditawari magang di salah satu salon rambut di Tokyo oleh ibu temannya.
Beberapa tahun kemudian, ia menikah dan membuka salon bersama suaminya. Namun, sang suami gugur dalam Perang Dunia II setelah diwajibkan ikut militer.
Beruntung, Hakoishi dan kedua anaknya selamat karena dievakuasi ke kampung halamannya di Nakagawa.
Setelah perang berakhir, ia membuka salon baru di kota tersebut dan tetap melayani pelanggan sampai sekarang. Bahkan, beberapa klien lama masih menghubunginya untuk memesan potong rambut.
Baca juga: Bayi Tertua Lahir Berusia 30 Tahun, Kok Bisa?
Kini tinggal di panti jompo, Hakoishi masih mampu mengurus dirinya sendiri. Ia juga pernah terlibat sebagai pembawa obor Olimpiade Tokyo 2021, berjalan sejauh 200 meter, menurut laporan media lokal Tochigi TV.
Guinness World Records mengonfirmasi bahwa rekor tukang cukur tertua terbagi dalam kategori pria dan wanita.
Rekor sebelumnya untuk kategori pria dipegang oleh Anthony Mancinelli, tukang cukur di New York, Amerika Serikat, yang bekerja hingga usia 107 tahun sebelum wafat.
Ketika ditanya mengenai harapannya ke depan, Hakoishi menjawab dengan penuh semangat, “Saya akan berusia 109 tahun tahun ini, tetapi saya ingin terus bekerja keras hingga usia 110 tahun.”
Baca juga: Ungkap Rahasia Bumi, Es Tertua Berusia 1,5 Juta Tahun Akan Dicairkan
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini