“Saya pernah melihatnya menangis di depan cermin setelah mandi. Dia berusaha menutupi bekas lukanya dengan pakaian saat kami berada di luar, atau mengeluh bahwa ada teman sekolah yang menanyakannya,” kata sang ibu.
Meski demikian, Amanda terus menguatkan putrinya.
“Saya bilang padanya, dia tidak perlu malu. Dia sudah melalui hal yang sangat berat. Dia tetap cantik, dan bekas luka itu menjadi bagian dari dirinya sekarang,” ujarnya.
Baca juga: Usai 20 Tahun Koma, Pangeran Arab Saudi Meninggal Dunia
Josh Selby kini mengimbau para orangtua lainnya untuk segera membuang produk NeeDoh dari rumah mereka.
“Mainan ini seperti lem panas yang meledak di tubuh anak saya. Sekali terkena, sangat sulit dibersihkan,” tegasnya. “Produk seperti ini tidak seharusnya dipasarkan kepada anak-anak.”
Pihak produsen mainan, Schylling Toys, belum memberikan tanggapan atas insiden ini.
Namun, di situs web resminya, terdapat peringatan yang menyatakan bahwa produk NeeDoh tidak boleh dipanaskan, dibekukan, atau dimasukkan ke dalam microwave karena dapat menyebabkan luka.
Sementara itu, TikTok menyatakan bahwa platformnya tidak mengizinkan konten yang menampilkan atau mempromosikan tantangan berbahaya.
“Kami melarang tantangan atau aktivitas yang dapat menyebabkan cedera fisik signifikan,” tulis TikTok dalam pernyataan di situsnya.
Namun, larangan tersebut tampaknya belum sepenuhnya mencegah munculnya aksi berbahaya di media sosial.
Pada April 2024, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun di Arizona bernama Corey Roper juga mengalami luka bakar parah akibat mencoba tantangan TikTok yang melibatkan alkohol gosok dan api.
Baca juga: Suami Setia Bernyanyi di Samping Istri yang Koma, Akhirnya Bangun Setelah 2 Bulan
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini