Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mainan Meledak, Bocah 7 Tahun Koma Usai Ikut Challenge TikTok

Kompas.com - 26/08/2025, 17:10 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

FESTUS, KOMPAS.com - Seorang anak perempuan berusia 7 tahun di Negara Bagian Missouri, Amerika Serikat (AS), mengalami luka bakar serius dan koma akibat ledakan mainan squishy saat mengikuti tantangan viral di TikTok.

Scarlett Selby, bocah asal Kota Festus, Missouri, diketahui mencoba eksperimen yang beredar di media sosial, yaitu memasukkan mainan kubus antistres bermerek NeeDoh ke dalam freezer, lalu memanaskannya di microwave agar teksturnya lebih lembut.

“Semuanya terjadi begitu cepat,” kata ayah korban, Josh Selby (44), kepada Kennedy News.

Baca juga: Alat Bantu Hidup Dicabut, Bocah 12 Tahun Korban Blackout Challenge Ini Meninggal

“Saya mendengarnya menjerit. Itu jeritan yang sangat mengerikan,” ujarnya, dikutip dari New York Post (17/3/2025).

Menurut Josh, putrinya membekukan kubus NeeDoh sehari sebelumnya. Keesokan paginya, Scarlett memasukkan mainan tersebut ke microwave. Josh mengaku mengawasi proses itu dan memastikan mainan itu tidak terlalu panas saat dikeluarkan.

Namun, eksperimen tersebut berubah menjadi mimpi buruk. Mainan gelatin itu meledak dan menyemburkan cairan panas ke wajah dan dada Scarlett.

“Saya berlari ke arahnya dan mencoba mengikis cairan kental dari tubuh dan pakaiannya, tapi zat itu sangat lengket seperti lem panas. Saya bahkan harus merobek bajunya,” tutur Josh.

Akibat insiden itu, Scarlett mengalami luka bakar parah dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Anak St Louis. Selama 30 menit perjalanan, gadis kecil itu terus menjerit kesakitan.

“Sungguh mengerikan betapa takut dan sakitnya dia,” kata sang ibu, Amanda Blankenship (35), sambil menahan tangis.

Setibanya di rumah sakit, dokter menempatkan Scarlett dalam kondisi koma medis selama tiga hari guna mencegah pembengkakan saluran pernapasan akibat luka di mulutnya.

Luka bakar pada bibirnya begitu parah hingga ia harus menggunakan selang makanan selama seminggu.

“Saya rasa saya tidak bisa berbicara dengan siapa pun tanpa menangis sepanjang waktu,” ungkap Josh.

Baca juga: Kisah Langka, Pria Malaysia Sadar dari Koma Usai Dengar Suara Penyanyi Siti Nurhaliza

Ilustrasi luka bakarShutterstock Ilustrasi luka bakar
Meskipun dokter belum memutuskan untuk melakukan cangkok kulit, Amanda khawatir terhadap bekas luka yang cukup dalam dan menonjol di kulit putrinya.

“Kami masih mengoleskan krim dan salep silikon setiap hari. Dokter menyarankan kami menunggu sampai dia berusia sekitar 12 tahun untuk melihat apakah bekas lukanya akan meregang seiring pertumbuhannya,” jelas Amanda, yang bekerja sebagai penata rambut.

Namun, dampak insiden ini tak hanya meninggalkan luka fisik. Secara emosional, Scarlett menjadi sangat minder terhadap bekas luka di tubuhnya.

“Saya pernah melihatnya menangis di depan cermin setelah mandi. Dia berusaha menutupi bekas lukanya dengan pakaian saat kami berada di luar, atau mengeluh bahwa ada teman sekolah yang menanyakannya,” kata sang ibu.

Meski demikian, Amanda terus menguatkan putrinya.

“Saya bilang padanya, dia tidak perlu malu. Dia sudah melalui hal yang sangat berat. Dia tetap cantik, dan bekas luka itu menjadi bagian dari dirinya sekarang,” ujarnya.

Baca juga: Usai 20 Tahun Koma, Pangeran Arab Saudi Meninggal Dunia

Josh Selby kini mengimbau para orangtua lainnya untuk segera membuang produk NeeDoh dari rumah mereka.

“Mainan ini seperti lem panas yang meledak di tubuh anak saya. Sekali terkena, sangat sulit dibersihkan,” tegasnya. “Produk seperti ini tidak seharusnya dipasarkan kepada anak-anak.”

Pihak produsen mainan, Schylling Toys, belum memberikan tanggapan atas insiden ini.

Namun, di situs web resminya, terdapat peringatan yang menyatakan bahwa produk NeeDoh tidak boleh dipanaskan, dibekukan, atau dimasukkan ke dalam microwave karena dapat menyebabkan luka.

Sementara itu, TikTok menyatakan bahwa platformnya tidak mengizinkan konten yang menampilkan atau mempromosikan tantangan berbahaya.

“Kami melarang tantangan atau aktivitas yang dapat menyebabkan cedera fisik signifikan,” tulis TikTok dalam pernyataan di situsnya.

Namun, larangan tersebut tampaknya belum sepenuhnya mencegah munculnya aksi berbahaya di media sosial.

Pada April 2024, seorang anak laki-laki berusia 12 tahun di Arizona bernama Corey Roper juga mengalami luka bakar parah akibat mencoba tantangan TikTok yang melibatkan alkohol gosok dan api.

Baca juga: Suami Setia Bernyanyi di Samping Istri yang Koma, Akhirnya Bangun Setelah 2 Bulan

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau