BERLIN, KOMPAS.com – Dua jet tempur Eurofighter milik Jerman dikerahkan untuk mencegat sebuah pesawat pengintai Rusia jenis Il-20 yang terdeteksi terbang di atas Laut Baltik pada Selasa (26/8/2025).
Menurut laporan DW, pesawat Rusia tersebut diketahui terbang tanpa mengaktifkan transponder dan tidak mengajukan rencana penerbangan.
Kondisi ini memicu alarm pertahanan udara Jerman, yang segera mengirimkan pesawat dari pangkalan udara Rostock-Laage.
Baca juga: Rusia Kirim Jet Tempur Siluman ke Dekat China, Tandingi F-35 Milik AS di Jepang?
Insiden tersebut menambah daftar panjang provokasi udara yang dilaporkan oleh sekutu NATO sejak Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada 2022.
Jerman mencatat, peristiwa ini merupakan kejadian kesepuluh sepanjang 2025 yang melibatkan pesawat militernya.
Pihak berwenang tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai lokasi tepat pertemuan di udara tersebut maupun berapa lama pesawat Rusia berada di wilayah udara terbatas.
Baca juga: Spek dan Keunggulan Jet Tempur Saeqeh Buatan Iran yang Tiru F-5 AS
Namun, pola sebelumnya menunjukkan bahwa pesawat Rusia sering lepas landas dari Kaliningrad menuju wilayah udara internasional di dekat Polandia, Jerman, Swedia, dan Denmark.
NATO berulang kali menyoroti manuver berbahaya ini. “Pesawat Rusia kerap terbang tanpa transponder, tanpa rencana penerbangan, dan tidak menjalin komunikasi dengan pengatur lalu lintas udara regional. Ini adalah pola yang sangat berisiko,” ujar pejabat NATO dalam pernyataan sebelumnya.
Para sekutu Eropa memperingatkan bahwa provokasi udara yang terus berulang bisa memicu eskalasi berbahaya jika tidak direspons dengan tegas.
Selain provokasi udara, Rusia juga diduga meningkatkan aksi sabotase di kawasan Laut Baltik sejak 2022, termasuk penggunaan “shadow fleet” untuk merusak kabel listrik bawah laut sebagai bentuk gangguan terhadap infrastruktur Eropa.
Baca juga: Awal Mula Jet Tempur Siluman Tercipta, Teori Ilmuwan Rusia Jadi Fondasi
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini