Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fenomena Gerhana Bulan Merah Darah Akan Hiasi Langit Asia Minggu Ini

Kompas.com - 04/09/2025, 17:36 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

BELFAST, KOMPAS.com - Langit Asia, sebagian Afrika, dan Eropa akan dihiasi blood moon atau bulan merah darah pada Minggu (7/9/2025) malam, saat terjadi gerhana bulan total.

Fenomena langit ini berlangsung ketika matahari, Bumi, dan bulan sejajar, membuat bayangan Bumi jatuh ke satelit alaminya dan memberi warna merah gelap.

“Bulan tampak merah selama gerhana bulan karena satu-satunya cahaya Matahari yang mencapainya adalah cahaya yang dipantulkan dan dihamburkan melalui atmosfer Bumi,” kata Ryan Milligan, astrofisika di Queen's University Belfast, Irlandia Utara, sebagaimana yang dilansir dari AFP pada Kamis (4/9/2025).

Baca juga: Gerhana Bulan Total Akan Hiasi Langit Maret 2025, Ini Waktu dan Tempat Melihatnya

Ia menjelaskan panjang gelombang cahaya biru lebih pendek dibanding merah sehingga lebih mudah terhamburkan saat melewati atmosfer Bumi.

“Itulah yang memberi bulan warna merah darah,” tambahnya.

Bulan merah terlihat jelas di Asia

Gerhana bulan total ini akan berlangsung mulai pukul 17.30 GMT hingga 18.52 GMT.

Negara-negara di Asia, termasuk India dan China, akan berada pada posisi terbaik untuk menyaksikannya.

Bagian timur Afrika dan Australia barat juga bisa menikmati fenomena ini.

Sementara itu, di Eropa dan Afrika hanya dapat melihat gerhana sebagian saat Bulan terbit menjelang malam.

Adapun benua Amerika tidak dapat menyaksikan fenomena langit ini.

Baca juga: Fenomena Langka Gerhana Bulan Total: Fakta, Keunikan, hingga Durasi

Berbeda dengan gerhana matahari yang membutuhkan kacamata khusus atau proyektor lubang jarum, gerhana bulan total bisa diamati langsung dengan mata telanjang, asalkan cuaca cerah.

Fenomena gerhana bulan total terakhir terjadi pada Maret 2025 dan jauh sebelumnya pada 2022.

Milligan, yang menyebut dirinya sebagai “pemburu gerhana Matahari,” menilai fenomena bulan darah kali ini sebagai awal menuju peristiwa besar tahun depan, yakni gerhana Matahari total pada 12 Agustus 2026.

“Gerhana matahari total tahun depan, yang pertama di daratan utama Eropa sejak 2006, hanya akan terlihat di Spanyol dan Islandia, meski negara lain masih bisa menyaksikan gerhana sebagian dengan jelas,” ujarnya.

Gerhana matahari total itu akan terlihat di jalur sepanjang 160 kilometer antara Madrid dan Barcelona, tetapi fenomena langit tersebut tidak terlihat secara penuh dari kedua kota itu.

Sebelumnya, gerhana matahari total terakhir melintasi Amerika Utara pada April 2024.

Baca juga: Blood Moon: Mitos Gerhana Bulan dari Seluruh Dunia

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau