BEIJING, KOMPAS.com - Kehadiran putri Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un, Kim Ju Ae, di China pada Selasa (2/9/2025), menjelang parade militer memicu spekulasi baru mengenai suksesi kepemimpinan di Pyongyang.
Kim Ju Ae, yang diyakini berusia awal belasan tahun, terlihat turun dari kereta lapis baja bersama ayahnya di Beijing.
Foto-foto yang dirilis media pemerintah Korea Utara memperlihatkan, Ju Ae disambut sejumlah pejabat China.
Baca juga: Viral Kursi Kim Jong Un Langsung Dilap Usai Bertemu Putin, Begini Alasannya
Kunjungannya ke China tersebut juga merupakan debut pertamanya di panggung internasional, sebagaimana dilansir The Guardian.
Meski usianya belum pernah dikonfirmasi secara resmi, Ju Ae kerap mendampingi Kim dalam acara resmi di Korea Utara, mulai dari uji coba rudal balistik hingga pembukaan resor Wonsan Kalma di pesisir timur.
Kemunculannya di China sekaligus mendampingi ayahnya berkunjung ke negara sekutu Korea Utara tersebut memicu spekulasi, apakah Ju Ae disiapkan menjadi penerus dinasti Kim untuk memerintah Pyongyang.
Apabila benar dipersiapkan sebagai penerus, Ju Ae akan menjadi pemimpin perempuan pertama Korea Utara dan anggota keempat keluarga Kim yang memerintah sejak Kim Il Sung mendirikan negara itu pada 1948.
Baca juga: Bertemu Kim Jong Un, Putin Puji Pasukan Korut Perang untuk Rusia
Nama Ju Ae pertama kali diungkapkan mantan bintang NBA Dennis Rodman. Saat berkunjung ke Pyongyang pada 2013, Rodman mengaku pernah menggendong bayi perempuan Kim.
Semakin besar, Ju Ae semakin sering tampil di publik, termasuk pada peluncuran rudal balistik antarbenua pada 2022.
Beberapa bulan kemudian, media pemerintah mulai menyebutnya sebagai putri Kim yang dihormati.
Badan intelijen Korea Selatan pada 2017 melaporkan bahwa Kim Jong Un dan istrinya, Ri Sol Ju, memiliki tiga anak: seorang putra lahir 2010, seorang putri lahir 2013 yang diyakini bernama Ju Ae, dan seorang anak lain lahir 2017 dengan jenis kelamin belum diketahui.
Di Beijing, Ju Ae tampil mengenakan setelan biru tua. Ia berdiri di belakang ayahnya saat turun dari kereta setelah menempuh perjalanan semalam dari Pyongyang.
Baca juga: Putin Puji Kim Jong Un, Sebut Pasukan Korea Utara Heroik di Kursk
Michael Madden, pakar kepemimpinan Korea Utara di Stimson Center, menilai penampilan ini memperkuat teori bahwa Ju Ae adalah ahli waris untuk berkuasa di Korea Utara.
"Dia mendapatkan pengalaman protokol praktis yang akan membantunya sebagai pemimpin Korea Utara berikutnya atau elit inti," kata Madden.
"Dia mendapatkan pengalaman berharga dalam menyapa dan berinteraksi dengan para pemimpin asing dan elit lainnya," sambungnya.