JAKARTA, KOMPAS.com - Mendapati tetesan darah dalam urine kucing atau kotak pasirnya tentu mengejutkan banyak pemilik.
Darah dalam air seni kucing dapat mengindikasikan adanya kondisi medis yang mendasari yang dapat memburuk jika tidak ditangani dengan benar.
Baca juga: Hati-hati, Ini Penyebab Kucing Sering Bersin yang Perlu Diwaspadai
Dalam istilah medis, kondisi kucing kencing darah disebut hematuria. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan, tetapi biasanya disebabkan masalah yang terkait dengan saluran kemih kucing.
Darah dalam urine kucing tidak boleh dianggap sepele dan dibiarkan, terutama jika kucing merasa kesakitan.
"Kondisi hematuria perlu sesegera mungkin dibawa ke dokter hewan untuk mendapat penanganan," ucap Anggun Puspita, dokter hewan di Klinik BenBen Petcare Jakarta, dihubungi Kompas.com, Selasa (22/7/2025).
Namun, kata Anggun, ada beberapa kondisi yang termasuk emergensi sehingga pemilik perlu membawa sahabat bulu ke dokter, di antaranya kucing tidak kencing atau sangat sedikit, ada darah segar dalam jumlah banyak, kucing mengalami muntah, lesu, sakit, atau aggresif saat dipegang, serta ada indikasi trauma, seperti jatuh, tertabrak, dan ditendang.
Baca juga: 6 Cara Mencegah Kucing Liar Naik ke Atap Rumah
Urine yang berwarna kuning lebih gelap dan pekat dapat ditandai dengan dehidrasi atau setelah beristirahat dalam waktu lama, seperti setelah tidak buang air kecil semalaman. Hal ini biasanya dianggap normal.
Jika terdapat darah merah terang, semburat merah muda pada kencing kucing, perubahan warna oranye, atau perubahan warna coklat, atau urine kucing tampak berbusa atau terdapat gumpalan darah di dalamnya, kunjungan ke dokter hewan diperlukan untuk menyelidiki lebih lanjut penyebab perubahan warna serta konsistensi ini.
"Terkadang tidak ada gejala lain yang terlihat pada kasus kucing kencing darah ini. Maka itu, sangat penting mengawasi kotak pasir kucing dengan cermat untuk mengetahui adanya perubahan pada urine atau feses kucing," ujar Katie disadur dari PetMD.
Menurut American Veterinary Medical Association, ada beberapa tanda kucing kencing darah yang bisa diamati meliputi:
"Tanda kucing kencing darah lainnya yang perlu diwaspadai pemilik, seperti kucing kencing sembarangan, gelisah, perubahan perilaku, tidak ada pipis yang keluar walau sudah jongkok lama, muntah, serta lesu," tambah dokter Anggun.
Baca juga: Anjing Vs Kucing, Mana yang Lebih Panjang Umur?
Pertama, feline lower urinary tract disease (FLUTD/FUS) atau gangguan pada saluran urinasi bagian bawah. "FLUTD menjadi penyebab paling sering hematuria pada kucing," imbuh dokter Anggun.
Hal ini biasanya karena uretral plug (sumbatan pada urethra), feline idiopatic cystitis (FIC), adanya batu di kantung urine dan urethra, infeksi, serta trauma, seperti jatuh, tertabrak, tertendang.