Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Kucing Indoor Tertular Scabies Menurut Dokter Hewan

Kompas.com - 31/07/2025, 09:35 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

Sementara itu, tungau Notoedres cati, penyebab scabies, tidak dapat hidup lama atau berkembang biak di tubuh manusia.

Meski begitu, manusia yang bersentuhan langsung dengan kucing yang terinfeksi tetap berisiko mengalami ruam atau gatal-gatal sementara pada kulit.

Baca juga: Haruskah Menyisir Bulu Kucing Setiap Hari? Ini Kata Dokter Hewan

"Gejala ini biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah kucing diobati dan sumber tungau dihilangkan," jelas drh. Lavinta.

drh. Lavinta menambahkan, berbeda dengan Sarcoptes scabiei yang menyebabkan kudis pada manusia, kasus penularan scabies dari kucing ke manusia sangat jarang dan biasanya hanya menyebabkan gejala ringan.

Apa saja gejala scabies pada kucing?

Ilustrasi kucing scabies.Shutterstock/Poetra.RH Ilustrasi kucing scabies.

Scabies disebabkan oleh infestasi tungau kecil yang menggali ke dalam lapisan kulit dan menimbulkan iritasi parah. 

Baca juga: Penyebab Bulu Kucing Rontok Menurut Dokter Hewan, Bisa karena Rasnya

Gejala awal biasanya muncul di area pinggiran telinga, ditandai dengan kulit yang berkerak, kering, dan terasa sangat gatal. Kucing akan sering menggaruk atau menggosokkan telinganya ke permukaan keras karena rasa tidak nyaman yang luar biasa.

Seiring waktu, infeksi ini bisa menyebar ke wajah, khususnya di sekitar mata, hidung, dan dagu. 

Dikutip dari PetMD, Kamis (31/7/2025), berikut adalah gejala scabies yang umum:

Baca juga: Cara Mengobati Kucing Kencing Berdarah Menurut Dokter Hewan

  • Gatal ekstrem (pruritus) yang bisa menyebabkan luka akibat cakaran kucing sendiri.
  • Kulit yang bersisik atau mengelupas, sering terlihat seperti serpihan putih kekuningan di permukaan bulu.
  • Kerontokan bulu di area yang terinfeksi, biasanya dimulai dari telinga dan wajah, kemudian meluas ke leher, tubuh, dan bahkan kaki.
  • Peradangan kulit, yang terlihat sebagai kemerahan, pembengkakan ringan, hingga luka terbuka akibat infeksi sekunder.

Selain itu, infeksi yang tidak diobati dapat menyebabkan penurunan berat badan, kehilangan nafsu makan, dan penurunan kualitas hidup secara keseluruhan.

Baca juga: Kenapa Kucing Minum Terus? Ini Kata Dokter Hewan

Oleh karena itu, pemantauan gejala sejak dini dan penanganan oleh dokter hewan sangat penting untuk mencegah penyebaran dan komplikasi yang lebih serius.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau