Diabetes yang tidak terkontrol dapat menghasilkan senyawa keton yang menyebabkan napas berbau manis yang tidak enak.
Tanda-tanda kucing mengalami diabetes meliputi peningkatan frekuensi buang air kecil dan minum yang signifikan sertai nafsu makan meningkat.
Kanker mulut dapat menyebabkan jaringan mati atau membusuk. Ini menjadi penyebab kucing bau mulut.
Bondan menjelaskan beberapa kucing suka mengorek sampah, bahkan kotorannya sendiri, serta menjilati benda-benda tidak higienis yang dapat meninggalkan bau di mulutnya.
Baca juga: Kucing Sering Berkeringat, Normal atau Tanda Ada Masalah Medis?
Eric Davis, dokter hewan, anggota Academy of Veterinary Dentistry, dan mantan Direktur Dental Referral Service di Cornell University's College of Veterinary Medicine, Amerika Serikat, mengatakan penyebab kucing bau mulut lainnya adalah sesuatu yang tersangkut di gigi kucing atau di bawah gusinya.
"Makanan atau sehelai rambut atau benang, misalnya, dapat tersangkut di celah-celah kecil di antara gigi dan dapat membusuk, yang kemudian menginfeksi jaringan di sekitarnya," imbuh Davis.
Halitosis adalah kondisi umum pada kucing dan tidak dianggap sebagai keadaan darurat medis meski dapat menimbulkan rasa sakit.
Halitosis dapat dialami ras kucing apa pun dan dari segala usia, tetapi lebih jarang terjadi pada kucing yang sangat muda yang belum memiliki banyak waktu untuk membentuk karang gigi.
Ada beberapa gejala kucing bau mulut, sebagai berikut:
Baca juga: Bahaya Memakai Mangkuk Plastik untuk Kucing, Ini Bahan yang Aman
Jika penyebab kucing bau mulut adalah penyakit gigi, dokter hewan akan membersihkan gigi dan membuang gigi yang busuk.
Pembersihan dilakukan dengan membius kucing dan menggunakan alat khusus yang disebut skaler ultrasonik untuk menghilangkan karang gigi yang membandel serta membersihkan di sekitar dan bawah gusi.
Dokter hewan juga akan memoles gigi untuk menghaluskan goresan mikroskopis pada permukaannya. Ini membantu memperlambat penumpukan plak dan karang gigi pada kemudian hari.
Antibiotik atau obat pereda nyeri mungkin akan diresepkan. Jika ditemukan penyakit lain yang mendasarinya, dokter hewan akan merawat kucing selama beberapa hari.
Baca juga: 11 Penyebab Kenapa Kucing Gemetaran dan Cara Mengatasinya