Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat dari Longsor Sukabumi, Mak Onah Ternyata Sempat Lari ke Kampung Sebelah

Kompas.com - 28/10/2025, 20:30 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com – Bencana longsor yang menerjang Kampung Pamokoan, Desa Sukarame, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (27/10/2025) sore, menyisakan kisah haru sekaligus melegakan.

Seorang nenek bernama Mak Onah (78) sempat dikabarkan hilang dan diduga tertimbun material longsor. Namun kabar itu ternyata tidak benar. Mak Onah berhasil menyelamatkan diri dengan berlari ke kampung sebelah saat tanah mulai bergerak.

Sandi Firmansyah (39) atau yang akrab disapa Kaseng, warga setempat, menceritakan bagaimana kepanikan sempat melanda warga ketika Mak Onah tak terlihat setelah longsor.

“Mak Onah (78) udah selamat, pada saat longsor itu atas nama Mak Onah itu lari ke Kampung Jangkorang,” ujar Kaseng.

Menurut Kaseng, Mak Onah berlari menyelamatkan diri ke Kampung Jangkorang tepat ketika rumahnya nyaris tertimbun. Warga pun akhirnya lega setelah mengetahui sang nenek dalam keadaan selamat.

Baca juga: Kisah Andi Bram Terjebak Banjir Sukabumi: Saya Sudah Pasrah, tetapi Ada Anak Kecil Minta Tolong...

Longsor di Kampung Pamokoan sendiri menimbun sembilan rumah warga serta sejumlah hewan ternak. Material longsor berasal dari tebing setinggi sekitar 150 meter.

Sembilan rumah yang tertimbun terdiri dari tujuh rumah permanen dan dua rumah panggung. Rumah-rumah itu milik Handi, Jari, Andri, Adwari, Dadi, Daman, Yeti, Ipah, dan Aar.

Tak hanya kehilangan tempat tinggal, warga juga kehilangan harta benda berharga seperti perhiasan, uang tunai, sepeda motor, hingga domba peliharaan. Nilai kerugian untuk satu rumah beserta isinya diperkirakan mencapai Rp100 juta.

“Sehingga ketika dialokasikan motor berapa unit, terus perhiasan dan uang, terus domba beberapa ekor yang terendam material longsor itu diperkirakan mencapai 2 miliar di Kampung tersebut,” jelas Kaseng.

Selain rumah dan harta benda, akses jalan menuju kampung juga terputus total. Kendaraan roda dua maupun roda empat tidak bisa melintas akibat tumpukan material longsor yang menutup jalan.

Kaseng menambahkan, warga yang terdampak kini menumpang sementara di rumah kerabat yang aman dari longsor. Mereka berharap bantuan segera datang, terutama untuk memenuhi kebutuhan dasar.

“Termasuk bagi warga yang terdampak longsoritu sangat membutuhkan salah satunya air bersih, terus yang kedua jenis makanan sembako utamanya, terus selanjutnya pakaian pria dan wanita, ibu-ibu, bapak-bapak, terus anak laki-laki dan perempuan pakaian yang dibutuhkan,” tutur Kaseng.

Artikel ini tayang di TribunJabar.id dengan judul Mak Onah Hilang saat Longsor Terjang Sukabumi, Dikira Tertimbun Ternyata Lari ke Kampung Sebelah

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Jawa Timur
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Jawa Tengah
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Sulawesi Selatan
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Jawa Tengah
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Sulawesi Selatan
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Barat
 Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Sumatera Selatan
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau