Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Genangi Jalur Kereta di Semarang, PT KAI Turunkan Lokomotif Khusus

Kompas.com - 28/10/2025, 19:20 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Hujan lebat yang mengguyur Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa pagi, menyebabkan jalur rel di km 2+8/9 antara Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Alastua tergenang banjir.

Ketinggian air di atas kepala rel tercatat mencapai 8,5 hingga 12 sentimeter.

“Titik tersebut merupakan lokasi rawan genangan yang menjadi perhatian KAI,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Franoto Wibowo, seperti dikutip Antara, Selasa (28/10/2025).

Baca juga: 16 Titik Banjir di Semarang, Ketinggian 5 hingga 60 Sentimeter

Kenaikan air terjadi antara pukul 10.14 hingga 14.00 WIB.

Sebagai langkah antisipasi gangguan perjalanan kereta api, PT KAI menyiapkan lokomotif Diesel Hidrolik BB 304.

Franoto menjelaskan, lokomotif ini memiliki konstruksi mesin dan sistem transmisi yang memungkinkan melintas di jalur dengan genangan air hingga batas aman tertentu.

“Lokomotif tersebut dioperasikan untuk menggantikan lokomotif kereta api yang menggunakan tenaga penggerak Diesel Elektrik,” ujar Franoto.

Seluruh perjalanan kereta yang melintasi jalur Stasiun Semarang Tawang dan Alastua kini menggunakan lokomotif Diesel Hidrolik BB 304 dengan pembatasan kecepatan maksimal 10 km per jam demi menjaga keselamatan.

Baca juga: BNPB Kerahkan Tim Reaksi Cepat, Ribuan Warga Sukabumi Terdampak Banjir dan Longsor

PT KAI juga menurunkan petugas untuk memantau ketinggian air serta kondisi sistem drainase di sekitar rel.

Franoto menambahkan, PT KAI menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan akibat banjir dan memastikan akan terus memberikan informasi perkembangan perjalanan KA kepada penumpang.

Hujan dengan intensitas ringan hingga sedang di Kota Semarang juga menyebabkan sejumlah titik banjir di Semarang kembali tergenang.

Ketinggian genangan bervariasi, memperburuk kondisi di wilayah yang sebelumnya telah terdampak banjir.

Dengan kondisi ini, PT KAI menekankan keselamatan penumpang menjadi prioritas utama, sementara pengendalian operasional kereta tetap menyesuaikan ketinggian banjir dan kondisi drainase di sepanjang jalur.

Baca juga: Banjir dan Longsor di Sukabumi, 1.873 Warga Terdampak dan Jembatan Terputus

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau