Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD Bali Minta Warga Gunakan Media Alternatif Sebelum Alarm Banjir Terpasang

Kompas.com - 24/10/2025, 14:26 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - BPBD Bali menanggapi adanya potensi bencana banjir di sejumlah wilayah saat memasuki puncak musim hujan akhir tahun hingga awal tahun mendatang.

Terlebih sistem alarm peringatan dini banjir belum terpasang di lapangan, terutama di daerah-daerah rawan.

Karena itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mengimbau masyarakat untuk sementara menggunakan cara lain dalam memantau dan menyebarkan peringatan.

Baca juga: Pemerintah Akan Tata Kembali Rumah-Kios Rusak akibat Banjir Bali

BPBD: Gunakan Alternatif Sebelum Alarm Banjir Tersedia

Dilansir dari Antara, Kepala Pelaksana BPBD Bali I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya mengatakan, masyarakat perlu memanfaatkan alternatif lain sebelum alarm peringatan dini banjir benar-benar terpasang.

“Ya pakai alternatif lain dulu, karena peringatan dini itu kan memang kebutuhan, tapi kan tidak bisa serta merta pasang, karena ada perencanaannya juga, penganggarannya, baru nanti eksekusi,” kata Teja Bhusana di Denpasar, Jumat (14/20/2025).

Ia menegaskan, alarm banjir yang diusulkan oleh Gubernur Bali Wayan Koster masih membutuhkan waktu untuk direalisasikan. Pemerintah daerah, katanya, harus melalui tahap perencanaan dan penganggaran sebelum bisa mengeksekusi pemasangan sistem tersebut.

Baca juga: Jalan Terdampak Banjir Bali Sudah Bisa Dilintasi

Manfaatkan Media Sosial dan Kulkul Banjar

Sembari menunggu sistem alarm dipasang, masyarakat dapat menggunakan saluran komunikasi yang sudah ada, seperti media sosial, grup WhatsApp, atau bahkan kulkul banjar untuk menyampaikan peringatan dini kepada warga sekitar.

Menurut Teja Bhusana, kesadaran masyarakat terhadap potensi bencana menjadi faktor paling penting dalam menghadapi musim hujan.

Ia mengingatkan, pada banjir besar bulan lalu, informasi peringatan hujan lebat sebenarnya sudah beredar luas. Namun, banyak warga yang belum mengantisipasinya dengan baik.

Alarm Banjir Masih Butuh Waktu untuk Direalisasikan

Lebih lanjut, Teja Bhusana menjelaskan, BPBD Bali bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemerintah Provinsi Bali sudah mendorong agar sistem alarm segera diwujudkan. Namun, ia mengakui prosesnya tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat.

“Ya perencanaannya juga di setiap daerah bisa beda karakter ya, nanti kan tidak asal bunyi alarm, kalau bunyi alarm lalu bagaimana, ini harus dipahami dulu, prosedur evakuasi seperti apa, kapan bunyinya, di meter berapa, itu ada perencanaannya dulu, ada perhitungannya, kemudian nanti baru eksekusinya,” ujarnya.

Pemasangan sistem alarm peringatan dini banjir ini digagas setelah Bali dilanda banjir besar beberapa waktu lalu, di mana luapan air berasal dari hulu sungai-sungai utama.

Pemerintah provinsi pun mengajukan dukungan kepada pemerintah pusat untuk memasang sistem serupa di empat titik sungai besar sebagai langkah mitigasi menghadapi musim hujan tahun ini.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Inflasi di Jateng Naik 0,40 Persen pada Oktober 2025, Dipicu Lonjakan Harga Emas, Telur, dan Cabai
Jawa Tengah
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Gusti Purbaya, Kandidat Kuat Pengganti Mendiang Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau