KOMPAS.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Sukabumi, Jawa Barat, memicu banjir dan longsor di Kecamatan Cisolok pada Senin (27/10/2025).
Akibatnya, sebanyak 1.873 warga dari 626 kepala keluarga (KK) terdampak dan sebagian di antaranya terpaksa mengungsi.
Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menyebut bencana ini melanda enam kampung yang terendam banjir serta dua kampung lainnya yang mengalami longsor.
“(Daerah) terdampak banjir di Kampung Tugu Desa Cikahuripan, Kampung Cikondang dan Marinjung Desa Karangpapak, Cigoler Desa Cisolok, Kampung Cikondang Desa Wangunreja, dan Kampung Cikelat,” ujar Daeng dalam keterangan tertulis, Senin malam.
Sementara itu, dua wilayah yang dilanda longsor adalah Kampung Pamokoan Desa Sukarame dan Kampung Cikondang Desa Wangun Sari.
“Sebagian warga terdampak kini mengungsi di rumah kerabatnya,” kata Daeng.
Ia menambahkan, saat ini bantuan darurat yang paling dibutuhkan mencakup tenda, logistik, alat kebersihan, sandang pangan, air bersih, genset, hingga pompa air.
Baca juga: Wali Kota Semarang Ingatkan Warga Waspadai Banjir hingga Februari 2026
Camat Cisolok, Okih Pazri Assidiq, menyebut banjir paling parah terjadi di Kampung Tugu, Desa Cikahuripan.
“Hari ini kami di wilayah Cisolok terutama di Kampung Tugu Desa Cikahuripan telah terjadi musibah banjir bandang akibat luapan Sungai Cisolok. Beberapa tahun lalu sudah pernah terjadi, dan hari ini terjadi kembali. Sungguh luar biasa kondisi arus dan intensitas airnya cukup tinggi,” ungkap Okih.
Sedikitnya 500 KK terdampak banjir di wilayah tersebut. Selain merendam rumah warga, banjir juga memutus jembatan penghubung antara Desa Cisolok dan Desa Cikahuripan.
“Selanjutnya kondisi jalan jembatan yang menghubungkan antara dua desa, Desa Cisolok dan Desa Cikahuripan, total terputus. Untuk kondisi jembatan baru (jalan nasional) masih aman,” jelas Okih.
Ia menambahkan, sebagian warga kini mengungsi di rumah keluarga atau tempat ibadah.
“Dan juga ada (yang mengungsi) di sarana ibadah seperti masjid dan lainnya,” tuturnya.
Baca juga: Banjir Terjang Cisolok Sukabumi, 1.500 Jiwa Terdampak
Banjir juga melanda Kampung Cigoler, Desa Cisolok, di mana satu RW terdampak akibat luapan Sungai Cisolok.
“Korban masyarakat saat ini melakukan mitigasi manual atau mengungsi ke rumah keluarga yang aman. Untuk di Desa Karangpapak ada tiga rumah yang rusak berat dan lima rumah lainnya terdampak akibat meluapnya sungai Karangpapak,” terang Okih.
Sementara di Desa Wangunsari, bencana longsor menyebabkan lima rumah rusak berat.
“Untuk di Desa Wangunsari sendiri ada lima rumah tergerus longsoran dan mengakibatkan rusak berat, untuk korban jiwa nihil,” ujar Okih.
Warga setempat, Sandi Firmansyah atau akrab disapa Kaseng, menuturkan longsor terjadi sangat cepat. Beruntung, seluruh penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri.
“Kronologinya, awalnya ada warga melihat pohon di tebing seperti bergerak ke bawah. Warga itu langsung memberi tahu yang lain dan menyelamatkan diri. Utamanya diperingatkan sama BPD dan Babinsa,” kata Kaseng kepada Tribunjabar.id.
Kepanikan sempat terjadi karena seorang lansia bernama Mak Onah (78) dikabarkan hilang tertimbun. Namun, ia akhirnya ditemukan selamat.
“Mak Onah sudah selamat. Pada saat longsor, beliau lari ke Kampung Jangkorang,” jelas Kaseng.
Baca juga: Warga Sebut Jalan Pitara Depok yang Ambles Sering Terendam Banjir
Menurutnya, sembilan rumah tertimbun material longsor, terdiri atas tujuh rumah permanen dan dua rumah panggung milik warga bernama Handi, Jari, Andri, Adwari, Dadi, Daman, Yeti, Ipah, dan Aar.
Selain rumah, longsor juga menyeret perhiasan emas, uang tunai, sepeda motor, hingga hewan ternak.
“Ketika dialokasikan motor berapa unit, perhiasan, uang, dan domba beberapa ekor yang tertimbun material longsor, total kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 2 miliar,” ungkap Kaseng.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang