Di sepanjang garis pantai tersebut, terdapat ekosistem hutan mangrove dan ekosistem hutan pantai.
Luas hutan mangrove di wilayah tersebut pada tahun 2024 diperkirakan mencapai lebih dari 16.102,02 hektare.
Ketua Yayasan Kelola Lingkungan Pesisir Nusantara, Ardas Patra, menyebutkan bahwa potensi lahan mangrove yang dapat ditanami di Jawa Tengah diperkirakan mencapai 44 ribu hektare.
Namun, hingga saat ini belum seluruh lahan tersebut ditanami mangrove.
Menurut Ardas, Gubernur menekankan pentingnya kolaborasi dalam gerakan penanaman mangrove agar tidak dilakukan secara sporadis atau individual.
“Arahan dari Pak Gubernur tadi, tidak boleh dilakukan secara sporadis. Butuh kolaborasi berbagai macam pemangku kepentingan," kata Ardas.
"Harus disiapkan aktivitas lain bagi masyarakat atau kelompok masyarakat yang merawat mangrove, seperti diberikan ikan dan lainnya. Ini yang harus digarap melalui kerja-kerja kombinasi pemerintah dan masyarakat, juga stakeholder terkait,” ujarnya.
Meski program ini akan dijalankan serentak, berdasarkan analisis lapangan, penanaman mangrove di sepanjang pantai utara Jawa Tengah tidak bisa dilakukan sekaligus.
Di sejumlah titik, kawasan pesisir masih tertutup rob sehingga belum memungkinkan untuk ditanami mangrove.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya