Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Kereta Api ke Banyuwangi untuk Nonton Gandrung Sewu 2025, Ini Jadwal dan Rangkaiannya

Kompas.com - 20/10/2025, 13:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ribuan penari akan kembali memeriahkan ajang seni kolosal Gandrung Sewu 2025 yang digelar di Pantai Marina Boom Banyuwangi, pada Sabtu (25/10/2025) pukul 13.00 WIB.

Pertunjukan tahunan ini menjadi salah satu ikon wisata budaya paling dinantikan di ujung timur Pulau Jawa.

Bagi wisatawan dari berbagai daerah, naik kereta api ke Banyuwangi menjadi pilihan transportasi yang nyaman sekaligus hemat untuk menyaksikan langsung kemegahan Gandrung Sewu 2025.

Baca juga: Catat Tanggalnya! Gandrung Sewu 2025 Digelar 25 Oktober di Pantai Marina Boom Banyuwangi

Tujuh Kereta Api Berhenti di Stasiun Banyuwangi Kota

Saat ini terdapat tujuh layanan kereta api yang berhenti di Stasiun Banyuwangi Kota, baik untuk rute jarak jauh maupun lokal, antara lain:

  • KA Mutiara Timur
  • KA Blambangan Ekspres
  • KA Tawangalun
  • KA Wijayakusuma
  • KA Sritanjung
  • KA Probowangi
  • KA Pandanwangi
  • KA Ijen Ekspres

Dengan berbagai pilihan jadwal dan kelas layanan tersebut, penumpang dari Surabaya, Jember, Probolinggo, Yogyakarta, hingga Cilacap dapat langsung menuju pusat kota Banyuwangi tanpa perlu transit.

Calon penonton Gandrung Sewu Banyuwangi bisa melihat jadwal dan harga tiket kereta api melalui aplikasi Access by KAI, situs resmi kai.id, atau berbagai platform pemesanan tiket online yang telah bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Baca juga: Gandrung Sewu, 1.000 Penari di Banyuwangi Unjuk Gigi di Panggung Berlatar Selat Bali

Rangkaian Acara Gandrung Sewu 2025

Menjelang puncak pertunjukan Gandrung Sewu 2025, pemerintah daerah Banyuwangi telah menyiapkan serangkaian kegiatan seni dan budaya yang berlangsung selama tiga hari penuh.

Acara akan dibuka pada 23 Oktober 2025 dengan Festival Musik Banyuwangi, menampilkan seniman-seniman lokal dan musisi muda daerah.

Keesokan harinya, 24 Oktober 2025, digelar Meras Gandrung, sebuah prosesi sakral yang menjadi penanda “wisuda” bagi penari Gandrung yang telah menempuh berbagai ujian dan tahapan sebelum resmi diakui sebagai penari Gandrung sejati.

Pada malam harinya, pengunjung dapat menikmati Banyuwangi Percussion Festival di Terminal Terpadu Sobo, di mana empat sanggar musik tradisional akan mempersembahkan permainan alat musik pukul khas Banyuwangi.

“Puncaknya adalah Gandrung Sewu pada 25 Oktober 2025 mulai pukul 13.00 WIB di Pantai Marina Boom,” ujar Plt. Kepala Dinas Pariwisata Banyuwangi, Taufik Rohman. 

Baca juga: Gandrung Sewu Kembali Digelar, Lebih dari 1.000 Penari Warnai Pantai Boom Banyuwangi

Transportasi Nyaman dan Ramah Wisatawan

Perjalanan ke Banyuwangi kini semakin mudah berkat konektivitas transportasi yang baik, khususnya melalui jalur kereta api.

Selain Stasiun Banyuwangi Kota, wisatawan juga bisa turun di Stasiun Karangasem atau Stasiun Rogojampi, yang jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat kota.

Dengan menaiki kereta api, wisatawan tidak hanya bisa menikmati kenyamanan perjalanan, tetapi juga pemandangan alam sepanjang jalur selatan dan timur Pulau Jawa, mulai dari sawah hijau di Jember, perbukitan di Kalibaru, hingga hamparan laut biru menjelang tiba di Banyuwangi.

Setelah menyaksikan Gandrung Sewu 2025, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan menikmati berbagai destinasi wisata di Banyuwangi, seperti Taman Nasional Baluran, Kawah Ijen, Pantai Pulau Merah, dan Desa Wisata Osing Kemiren.

Baca juga: Festival Gandrung Sewu 2025 Digelar 23-25 Oktober, Ada Ribuan Penari

Banyuwangi dikenal sebagai daerah dengan perpaduan wisata budaya dan alam yang kuat.

Gelaran Gandrung Sewu menjadi bukti bagaimana seni tradisional tetap hidup di tengah modernisasi pariwisata.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau