KOMPAS.com – Setiap akhir Oktober, dunia memperingati Halloween, momen yang identik dengan kisah-kisah seram, roh penasaran, dan urban legend.
Meski berasal dari budaya Barat, perayaan ini sering kali menjadi momentum bagi masyarakat Indonesia untuk kembali mengingat kisah mistis lokal yang tak kalah menyeramkan.
Di berbagai daerah, urban legend Indonesia seperti Nenek Gayung, Suanggi, dan Palasik masih hidup dalam ingatan masyarakat.
Kisah-kisah ini diwariskan turun-temurun dan menjadi bagian dari folklore yang membentuk cara masyarakat memandang hal-hal gaib dan misteri di sekitar mereka.
Baca juga: Apa Itu Hari Halloween yang Dirayakan Setiap 31 Oktober? Ini Sejarah dan Tradisinya
Berikut tiga legenda urban paling terkenal di Indonesia yang kerap diceritakan ulang saat malam Halloween tiba.
Kisah Nenek Gayung merupakan salah satu urban legend asal Indonesia yang paling populer, terutama di kawasan perkotaan.
Dikutip dari buku #UrbanLejen: Urban Legend Around The World, sosok ini digambarkan sebagai seorang nenek tua misterius yang tiba-tiba muncul di pinggir jalan, sering kali saat sore atau malam hari.
Menurut legenda, Nenek Gayung adalah manusia yang menguasai ilmu hitam dan membutuhkan tumbal manusia untuk menyempurnakan kekuatannya.
Mitosnya, siapa pun yang berbicara dengannya akan meninggal dunia dalam beberapa hari kemudian.
Dalam salah satu cerita yang banyak beredar, dua orang pria yang melintas dengan sepeda motor melihat seorang nenek tua tampak kebingungan di pinggir jalan.
Baca juga: 8 Hari Tayang, Kang Solah from Kang Mak X Nenek Gayung Tembus Sejuta Penonton
Mereka berinisiatif menolong dengan membonceng nenek itu. Namun nahas, tak lama kemudian motor mereka mengalami kecelakaan hebat.
Salah satu dari mereka meninggal di tempat tanpa sebab jelas, sementara nenek yang tadi mereka bawa menghilang tanpa jejak.
Ketika warga sekitar ditanya, tak seorang pun melihat sosok nenek tersebut. “Yang kami lihat cuma dua orang di atas motor,” kata seorang saksi sebagaimana dikutip dari kisah yang beredar luas di media.
Cerita ini pun menyebar luas di berbagai kota besar Indonesia, menimbulkan kepanikan masyarakat. Bahkan, kabar penampakan Nenek Gayung sempat diberitakan oleh sejumlah media nasional.
Dalam versi lain, ia disebut mencari tumbal untuk pembangunan busway di Jakarta pada awal 2000-an.