Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Polda Metro Jaya, Tempat BEM SI Serukan Demo Siang Ini

Kompas.com - 29/08/2025, 14:00 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Dua tahun setelah kepindahan itu, nama Komisariat Jaya berubah menjadi Komando Daerah Kepolisian VII Jaya atau Komdak VII Jaya.

Namun, pada 1967, sebutan tersebut kembali berubah menjadi Komando Daerah Kepolisian Metro Jakarta Raya atau Komdak Metro Jaya.

Sejak 1979, istilah komando dihapus untuk menghilangkan kesan militeristik, dan bergantilah nama menjadi Daerah Kepolisian Metro Jaya. Nama ini bertahan hingga kini sebagai Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya).

Polda Metro Jaya memiliki kewenangan khusus karena mengamankan ibu kota. Wilayah hukumnya mencakup Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Statusnya pun berbeda dari polda lain karena dikategorikan sebagai Polda Tipe A Khusus.

Gedung Promoter sebagai Ikon Baru

Seiring perkembangan zaman, Polda Metro Jaya pun memperbarui sarana dan prasarananya. Pada Januari 2018, Gedung Promoter resmi diresmikan oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang saat itu menjabat.

Gedung setinggi 23 lantai itu berdiri megah di kompleks Polda Metro Jaya sebagai pusat aktivitas pimpinan.

Baca juga: Sejarah dan Arsitektur Kapel Sistina, Lokasi Konklaf Pemilihan Paus Baru

Promoter merupakan akronim dari Profesional, Modern, Terpercaya, semboyan Polri dalam menjalankan tugasnya.

Gedung ini menggantikan gedung utama lama dan sempat direncanakan bernama Gedung Densus 88.

Pembangunannya sendiri memakan waktu panjang yakni sekitar 13 tahun dengan biaya Rp 498 miliar, dimulai sejak era Kapolda Metro Jaya Irjen Firman Gani pada 2004.

Kini, Gedung Promoter tidak hanya berfungsi sebagai kantor Kapolda dan Wakapolda, tetapi juga menjadi pusat komando modern bagi jajaran kepolisian Jakarta Raya.

Di sekelilingnya, berdiri gedung-gedung direktorat penting seperti Reserse Kriminal Umum, Reserse Narkoba, Lalu Lintas, hingga Humas dan Bidang Kedokteran Kepolisian.

Keberadaan gedung baru itu diharapkan mampu mendorong kinerja aparat agar lebih profesional, sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan publik yang cepat, transparan, dan akuntabel.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau